REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC – Habiburrahman El Shirazy atau akrab dipanggil Kang Abik merupakan salah satu penulis novel yang dinilai sangat sukses. Novelis alumnus Al Azhar University Kairo Mesir itu telah menghasilkan sejumlah novel best seller (terlaris) bahkan mega best seller tingkat nasional.
Novel-novel Kang Abik berhasil meraih penjualan ratusan ribu eksemplar. Bahkan novel “Ayat-Ayat Cinta” yang diterbitkan oleh Republika Penerbit 10 tahun silam berhasil menembus angka penjualan satu juta eksemplar.
Novel-novel lainnya yang juga best seller adalah “Ketika Cinta Bertasbih” jilid 1 dan 2, “Dalam Mihrab Cinta”, “Cinta Suci Zahrana”, “Bumi Cinta” dan “Api Tauhid”. Novelnya yang terbaru (diterbitkan dan diluncurkan pertama kali akhir November 2015) adalah “Ayat-Ayat Cinta 2” yang merupakan sekuel (kelanjutan) novel “Ayat-Ayat Cinta”.
Novel-novel tersebut di atas masing-masing terjual ratusan ribu eksemplar. Bahkan novel “Ayat-Ayat Cinta 2” berhasil mencapai penjualan 50 ribu eksemplar dalam waktu kurang dari sebulan. Tak heran kalau Habiburrahman digelari “Novelis No. 1 Indonesia”.
Apakah kiat sukses Habiburrahman dalam menulis novel? Penulis yang sehari-hari tinggal di kota kecil Salatiga, Jawa Tengah itu berbagi rahasia penulisan novel dalam acara bedah novel “Ayat-Ayat Cinta 2” di Masjid IMAAM Center Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (30/12).
Kepada ratusan pengunjung yang hadir, Habiburrahman menjelaskan bahwa menulis masuk ranah skill (keterampilan). “Maka, agar seseorang prigel menulis cara terbaik adalah dengan banyak menulis,” tutur Habiburrahman.
Kang Abik menjelaskan bahwa dia menulis sejak di Madrasah Aliyah. “Mulai dari menulis di buku harian, di majalah dinding, menulis naskah teater sekolah dan sebagainya. Pokoknya harus terus berlatih,” ujar Habiburrahman yang juga seorang penulis skenario dan sutradara film.