REPUBLIKA.CO.ID, Rumah sakit selama ini berfungsi untuk merawat pasien dalam batas waktu tertentu. Biasanya, mereka akan menangani pasien hingga kondisinya membaik atau sembuh.
Namun, hal yang ama tidak terjadi di sebuah rumah sakit di Cina. Bernama rumah sakit Yangjia, tempat ini menjadi rumah permanen bagi 36 pasien yang dirawat di sana.
Para pasien ini tinggal bersama dengan para karyawan rumah sakit yang terdiri dari dokter, suster, serta pegawai administrasi. Mereka mendapatkan perawatan medis yang diperlukan. Namun, selayaknya tinggal di rumah sendiri, mereka kadang memasak, hingga berkebun untuk mengisi hari-hari di rumah sakit Yangjia.
Pada awalnya, rumah sakit ini didirikan pada 1960 oleh pemilik perusahaan Dongying. Namun, setelah ia meninggal karena penyakit paru paru yang dikenal dengan nama pneumoconiosis, rumah sakit Yangjia bangkrut.
(baca: Lima Pekerjaan Ini Suatu Saat Diambil Alih Robot)
Pemerintah di wilayah setempat, Wuyi County mengambil alih administrasi rumah sakit. Namun, dengan dana yang terbatas untuk membiayai dokter dan staf, pelayanan di rumah sakit ini secara otomatis jadi menurun. Hingga akhirnya, banyak pasien yang pindah dan menacri rumah sakit lain.
Pada akhirnya, hanya 36 yang terus bertahan untuk dirawat di Yangjia dan mereka menjadi pasien permanen. Bahkan, pasien-pasien ini kadang juga membawa anggota keluarga untuk tinggal bersama mereka. Untuk itu, rumah sakit Yangjia memberlakukan biaya menginap sebesar 6 yuan atau sekitar 1 dollar AS per malam, seperti dilansir dari Oddity Central, Jumat (1/1).
Para pasien yang tersisa di rumah sakit ini dibiayai dengan asuransi kesehatan yang diberikan oleh pemerintah setempat. Namun, biaya perawatan yang terbatas itu membuat fasilitas di Yangjia tak kunjung bisa ditingkatkan.