REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Mulai awal pekan ini ratusan orang memadati area di Chinese Theater, Los Angeles. Mereka bukan hendak melihat bintang-bintang di jalanan Chinese Theater yang bertuliskan nama selebritas. Ratusan orang mengantre untuk bisa jadi penonton pertama Star Wars yang tayang pertengahan bulan ini.
"Kami mengantri untuk film Star Wars yang baru. Ya, kami masih mengantri untuk waktu yang lama. Tidak, kami tidak gila," ujar Caroline Ritter yang duduk di antrian terdepan.
Star Wars: The Force Awakens masih akan tiba di TCL Chinese Theatre Imax pada 17 Desember malam hari. Artinya masih sekitar sepekan lagi Caroline dan banyak penggemar berat Star Wars masih akan menunggu.
"Di malam hari kita kedinginan, kalau siang kita masak. Tapi kami di sini untuk ambil bagian dari sejarah perfilman," ujar Erik Murillo, yang juga mengantri. Baginya, ini adalah tradisi yang harus dijaga.
Padahal pemutaran film zaman sekarang sudah dilengkapi dengan teknologi canggih. Artinya penonton dijamin akan mendapatkan tiket karena bioskop bergantung pada proyektor digital bukan gulungan pita lagi.
Chinese Theater memiliki tempat istimewa dalam budaya pop Star Wars. Film pertama Star Wars cuma tayang di 30 bioskop di tahun 1977 karena eksekutif di 20th Century Fox meragukan potensi jual film ini. Sebaliknya banyak orang justru sangat menggemarinya, menimbulkan ratusan orang mengantri di luar Chinese Theater.
Sejak itu, terutama di 1999 dengan munculnya Star Wars: Episode I-The Phantom Menace, berkemping di Chinese Theater seakan jadi bagian saat Star Wars edisi terbaru muncul. Bahkan pada 2005 ketika Star Wars: Episode III - Revenge Of The Sith penggemar mulai kemping sejak 6 pekan sebelumnya.
Di Amerika, bioskop mana pun mulai mempersiapkan diri untuk antrian panjang penonton Star Wars. Termasuk menyarankan mereka mengenakan kostum tapi meminta menghindari menggunakan masker dan senjata Star Wars, dikutip dari Strait Times, Jumat (11/12).
(baca: Tie Fighter Star Wars Menyelinap Masuk Senayan City)