Jumat 11 Dec 2015 01:39 WIB

Inilah Kesiapan Agen Properti Menghadapi MEA

Pengunjung melihat contoh rumah yang dijual dalam pameran properti yang bertajuk bertajuk Jakarta Property Week di Kartini Expo, Balai Kartini, Jakarta (17/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung melihat contoh rumah yang dijual dalam pameran properti yang bertajuk bertajuk Jakarta Property Week di Kartini Expo, Balai Kartini, Jakarta (17/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Berlakunya kebijakan masyarakat ekonomi ASSEAN (MEA) tahun depan, telah mendorong pengembang dan agen properti untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Termasuk penggunaan perangkat digital ponsel cerdas untuk mendukung kelancaran tugas mereka sebagai agen properti. 

Menurut Country General Manager Rumah.com, Wasudewan, saat ini jumlah telepon seluler yang beredar di pasaran mencapai 3 juta unit. Jumlah itu melampai jumlah penduduk Indonesia yang mencapai kisaran 240 juta jiwa.

Artinya ada penduduk Indonesia yang memiliki ponsel lebih dari satu buah untuk mendukung pekerjaannya. "Kini orang banyak bergantung pada gadget," katanya disela diskusi professional Property Agent Summit, tentang masa depan properti Indonesia, Kamis (10/12). 

Tak mengherankan bila kini banyak warga Singapura atau Cina yang memiliki aset properti di Australia, atau warga Indonesia yang memiliki aset properti di Singapura dan Malaysia. Semua itu bisa berjalan lancar berkat sarana internet yang ditunjang dengan fasilitas media digital yang canggih. 

Karena itu kini sudah saatnya untuk berbisnis properti menggunakan ponsel agar berjalan lancar dan efektif. Keberadaan ponsel sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif bila didukung kehadiran media online properti yang mampu menyediakan aneka informasi penting terkait properti yang lengkap.  Apalagi keberadaan media online dapat dianalisa efekifitasnya secara menyeluruh sehingga hasilnya akurat. 

Menghadapi MEA tersebut agen properti tidak perlu khawatir terutama ketika bersaing memasarkan produk mereka dengan agen dari negara lain. Saat ini sudah banyak agen properti yang memanfaatkan media digital tersebut untuk menunjang tugasnya. Apalagi mereka jga memiliki situs pribadi yang dapat digunakan untuk memasarkan produk properti yang dijualnya. "peluangnya sangat besar," kata Wasudewan.

Steve Melhuish, CEO PropertyGuru Group menyebutkan dengan dukungan teknologi, prilaku konsumen akan terus berubah. Jumlah pengakses informasi properti melalui mobile website dan aplikasi mobile akan melampaui pengakses lewat desktop. Mereka mengharapkan pilihan produk properti yang kian beragam dan lebih menarik sebagai pembanding. 

Karena itu pengembang dan agen properti yang dipilih harus memiliki reputasi yang baik, terutama di dunia maya. "Ini modal penting bagi agen properti dalam menyambut MEA," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement