REPUBLIKA.CO.ID, Bila Anda sedang melakukan program penurunan berat badan, sebaiknya jangan terlalu sering memakai jaket atau sweater.
Sebuah studi dan penelitian terbaru menyatakan bahwa suhu dingin dan paparannya, secara dramatis dapat mengubah komposisi bakteri usus. Hal ini memicu lahirnya pembakaran lemak, metabolisme glukosa yang membaik, kemudian, pada akhirnya, mengurangi berat badan Anda.
Hal tersebut diungkapkan oleh profesor Mirko Trajkovski dari Universitas Jenewa, Swiss. Ia mengatakan bahwa dirinya telah membuktikan bahwa mikroba usus memainkan peran kunci dalam kemampuan kita untuk beradaptasi dengan lingkungan dan langsung mengatur keseimbangan energi.
"Kami sangat antusias untuk mengeksplorasi potensi temuan terapi ini dan menguji apakah menargetkan beberapa mikroba bisa menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk mencegah obesitas dan kondisi metabolik terkait,"
tutur Trajkovski, seperti dilansir Dailymail, Ahad (6/12)
Penelitian yang dilakukan Trajkovski ini memang berkaitan dengan dua jenis lemak yang ada dalam tubuh manusia, yakni lemak putih dan lemak coklat. Lemak putih dianggap selalu merepotkan karena terlalu banyak menyerap kalori dan menyimpannya dalam perut besar.
Sedangkan lemak coklat mengkhususkan diri untuk membakar kalori dan menghasilkan panas. "Sebuah kajian yang dilakukan oleh tim peneliti Australia juga menunjukkan bahwa lemak coklat dapat diperbanyak dengan menjaga tubuh tetap dingin," ujar Trajkovski.
Ia memperkirakan terdapat jutaan komposisi bakteri di usus manusia yang dapat mempengaruhi bagaimana tubuhnya memetabolisme berbagai jenis makanan. Yang pada akhirnya menentukan berapa banyak berat badan yang dia dapat.