Ahad 29 Nov 2015 18:20 WIB

Kang Abik Harap tak Ada Lagi Anak yang Terbunuh di Palestina

Rep: C25/ Red: Indira Rezkisari
Umat muslim mengibarkan bendera saat mengikuti hari perayaan Palestine Solidarity Day (PSD) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/11). PSD merupakan peringatan sekaligus penolakan masyarakat atas tragedi pembagian Palestina berdasarkan PBB no 181.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Umat muslim mengibarkan bendera saat mengikuti hari perayaan Palestine Solidarity Day (PSD) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/11). PSD merupakan peringatan sekaligus penolakan masyarakat atas tragedi pembagian Palestina berdasarkan PBB no 181.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Habiburrahman El Shirazy, penulis yang namanya melambung lewat novel Ayat Ayat Cinta, turut serta dalam Palestina Solidarity Day 2015. Selain membacakan puisi di panggung utama, ia juga melelang novel Ayat Ayat Cinta (AAC) 2.

Habiburrahman El Shirazy atau yang biasa disapa Kang Abik, memulai penampilannya dengan meneriakkan kata 'Palestina', yang langsung disambut teriakan kata 'Merdeka' dari para hadirin.

Diiringi nada musikalisasi, Kang Abik mulai melantunkan untaian kata demi kata dari puisinya.

"Dengan mengepalkan tangan kanannya, tangan kanan yang merah menyala. Dengan membusungkan dadanya, dada yang merah menyala. Yang membusungkan tantangan menyala kepada tentara Israel," ucap Kang Abik, Ahad (29/11).

Kang Abik mengungkapkan puisi yang ia bacakan terinspirasi dari kisah seorang anak Palestina bernama Muhammad Ad Durra. Ia adalah seorang anak yang ditembak tentara Israel, dan meninggal dalam pelukkan sang ayah. Puisi itu ia tulis saat masih menimba ilmu di Al Azhar, Mesir.

"Semoga tidak ada lagi anak-anak kecil yang dibunuh di tanah Palestina," kata Kang Abik.

 

Usai membaca puisi, Kang Abik melelang novel terbarunya, Ayat Ayat Cinta 2, untuk disumbangkan kepada rakyat Palestina. Novel itu berhasil dilelang dengan harga Rp 1 juta kepada Ibu Dewi.

Selain baru saja terbit, Ibu Dewi mendapatkan novel yang dilengkapi tanda tangan dan foto bersama sang penulis, Kang Abik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement