Rabu 25 Nov 2015 18:04 WIB

Perempuan yang Tinggal di McDonald's Akhirnya Bisa Pulang

Mary Seow, WN Singapura yang sudah sebulan terakhir hidup di McDonald's Hong Kong ditemukan anaknya. Ia berpose di depan gerai yang ditinggalinya setelah sebelumnya terkatung-katung selama lima tahun di Hong Kong.
Foto: AP
Mary Seow, WN Singapura yang sudah sebulan terakhir hidup di McDonald's Hong Kong ditemukan anaknya. Ia berpose di depan gerai yang ditinggalinya setelah sebelumnya terkatung-katung selama lima tahun di Hong Kong.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- McRefugee bukan nama paket makanan baru yang disajikan oleh waralaba McDonald's. Ekonomi yang memburuk membuat sejumlah orang kehilangan pekerjaan dan rumahnya di Hong Kong.

Menjadi tunawisma memaksa sebagian mereka menempati lahan terbuka. Salah satunya dengan tertidur di restoran cepat saji McDonald's yang buka selama 24 jam.

Di antara mereka adalah Mary Seow, seorang warga Singapura yang terdampar ke Cina akibat perhitungan bisnis yang keliru. Sudah lima tahun Mary menghilang dan kehilangan kontak dengan keluarganya di Singapura. Berkat kisahnya yang dimuat di media, tentang orang-orang yang tidur di McDonald's karena tuna wisma, Mary akan pulang ke Singapura.

"Saya masih merasa ini mimpi," ujar Mary ditemui di bandara sebelum lepas landas menuju kampung halamannya. Kabar media turut dibaca keluarganya di Singapura dan putranya terbang ke Hong Kong untuk menemui ibunya. Selama ini keluarga Mary kehilangan kontak dan tidak mengetahui nasib ibunya.

Mary berada di Hong Kong setelah sebelumnya ditipu oleh orang Cina yang ditemuinya di Singapura. Mereka membujuknya menjual rumahnya dan terbang ke Cina untuk mengivestasikan uangnya di bisnis transportasi. Setibanya di sana ia sadar semuanya hanya bohong.

Ia memutuskan tetap di Cina dan mencoba mencari uang hingga berakhir di Hong Kong.

Kisah tentang McRefugee ini menarik perhatian ketikan seorang tuna wisma ditemukan tewas selama tujuh jam di McDonald's dan tidak ada pengunjung yang menyadarinya satu pun. Kata McRefugee ditujukan bagi cabang McDonald's yang secara terbuka mau menampung dan memberikan tempat bagi tuna wisma.

McDonald's Hong Kong memang secara terbuka menerima tuna wisma. Dalam pernyataannya mereka menyebut menerima semua kehidupan yang masuk ke restoran dan mengunjungi kapan saja.

McDonald's berusaha mengakomodasi dan peduli pada pelanggan yang ingin tinggal lama di restoran mereka, atas alasannya masing-masing.

Fenomena ini bermula di 2007 dan terjadi pula di Jepang dan Cina daratan. Tapi McRefugee paling marak di Hong Kong, yang diketahui sebagai kota paling mahal sewa tempat tinggalnya di dunia, dikutip dari AP, Rabu (25/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement