REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial televisi Quantico menghadirkan berbagai karakter dari beragam latar belakang etnis yang lepas dari stereotipe. Salah satu karakter yang menarik dalam serial berlatar sekolah FBI ini ialah karakter Nimah Amin, wanita berhijab yang cerdas.
Quantico dinilai membawa angin segar karena membuat satu tayangan dengan melibatkannberbagai etnis tanpa terikat stereotipe. Berlatar akademi FBI tempat calon anggota FBI dilatih, Quantico berhasil menghadirkan beragam perbedaan etnis dan budaya di Amerika dengan baik.
Di tengah keberagaman etnis dan budaya yang melatari tiap karakter Quantico, karakter Nimah Amin terlihat menarik dengan hijab yang ia kenakan.
Karakter yang diperankan aktris Yasmine Al Massri ini merupakan calon agen FBI Muslim yang kerap menggunakan berbagai variasi warna hijab. Karakter Nimah Amin yang berbicara dengan aksen Arab ini juga diceritakan memiliki saudara kembar.
Kehadiran karakter Nimah dalam serial televisi tersebut juga memberikan semacam angin segar dalam hubungan antara Amerika dan Islam. Karakter Nimah dapat menepis stereotipe Muslimah yang diyakini banyak warga Amerika sebagai sosok perempuan yang naif dan korban yang tak berdaya.
Pasalnya, Nimah dihadirkan dengan berbagai kualitas wanita berpendidikan, yaitu berani, cerdas dan tak ragu mengemukakan pendapatnya.
Pemilik ide dibalik Quantico, Josh Safran mengatakan, keragaman karakter dalam serial televisinya memiliki maksud tersendiri dalam jalan cerita. Para karakter yang beragam dan tidak terikat stereotipe tersebut bertujuan untuk menggelitik para penonton untuk bertanya-tanya dan berpikir.
"Dari situ Anda akan mengetahui mengapa mereka direkrut dalam FBI, ini mendasar sekali dalam plot cerita," jelas Josh.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
