Rabu 11 Nov 2015 08:38 WIB

Sisi Gelap dari Musik yang Perlu Anda Ketahui

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Musik
Foto: pixabay
Musik

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ketika berbicara tentang kekuatan musik, kita biasanya merujuk pada energi positif, kemampuan untuk merangsang, memotivasi, dan menenangkan jiwa.

Namun, musik ternyata juga mempunyai sisi gelap untuk memanipulasi seseorang, misalnya membeli produk tertentu atau memberi suara untuk kandidat politik tertentu.

Peneliti Israel, Naomi Ziv dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Music menunjukkan bahwa musik bisa memengaruhi efek bawah sadar seseorang. Dia melakukan penelitian terhadap 120 mahasiswa.

Masing-masing mahasiswa diberi waktu 90 detik untuk mengisi beberapa pertanyaan ringan di atas kertas. Sebagian responden diperdengarkan empat jenis musik upbeat, termasuk 'I Feel Good' milik James Brown, sementara sebagian lainnya mengisi kuisioner tanpa mendengarkan musik.

"Teori psikologis yang dipengaruhi oleh suasana hati menyebabkan seseorang berani mengambil risiko," ujar Ziv, dilansir dari Pacific Standard Magazine, Selasa (10/11).

Di sela-sela suara musik yang masih mengalun, Ziv mencoba mengganggu beberapa responden yang mendengarkan musik dengan meminta tolong. Dia mengatakan bahwa ada satu orang mahasiswi yang ingin mengisi kuisioner yang sama karena membutuhkan kredit untuk persyaratan kuliahnya.

Masalahnya, Ziv meminta responden untuk membantunya menghubungi mahasiswi tersebut dan mengatakan bahwa Ziv sudah tak ada di kampus lagi, sehingga mahasiswi bersangkutan tak bisa mengisi kuisinoner yang sama.

Permintaan tersebut jelas merupakan tindakan berbohong, bahkan merugikan orang lain. Ziv menemukan 65,6 persen dari responden yang mendengarkan musik-musik bahagia tersebut sepakat untuk membantunya menelepon mahasiswi tersebut, sementara responden yang tidak mendengarkan musik menolak melakukannya.

Ziv belum sepenuhnya yakin ada kekuatan apa di balik musik ini. Namun, temuannya menunjukkan bahwa musik cukup kuat membuang kompas moral seseorang menjadi tidak seimbang. Ini menjadi satu hal yang pantas untuk direnungkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement