REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, sebuah tempat wisata yang menawarkan pengunjung untuk berenang dan bermain bersama lumba-lumba sering terdengar. Banyak orang mengecam tempat wisata yang bernama Wake Bali Dolphin ini karena dianggap menyiksa mamalia laut tersebut.
Aktris sekaligus aktivis lingkungan Nadine Chandrawinata juga menyayangkan adanya kolam lumba-lumba di Bali tersebut. Ia mengatakan, kolam buatan manusia bukanlah tempat yang layak bagi satwa cerdas itu.
"Lumba-lumba itu habitatnya di laut. Mereka hewan perenang jauh, dengan diletakkan di kolam yang kecil, bisa dibayangkan kan mereka ruang geraknya terbatas dan menderita," ujar Nadine saat ditemui dalam pelucuran buku Panduan Seri Mengamati dan Berinteraksi dengan Satwa Laut, Kamis (5/11).
Selain itu, perempuan kelahiran 8 Mei 1984 ini melihat banyak cara yang begitu kejam dilakukan oleh pihak-pihak yang menawarkan wisata lumba-lumba di kolam buatan. Tak sedikit yang membawa paksa lumba-lumba dari laut, kemudian membawa dengan truk terbuka. Mereka kemudian diletakkan berdesakan.
"Hidungnya lumba-lumba itu kan panjang, sering kali mereka dibawa di truk bak terbuka, sempit, dan tidak sesuai ukuran jadi tak jarang bagian tubuh mereka khususnya hidung terluka," jelas Nadine.
Karenanya, kakak dari Marcel dan Mischa Chandrawinata itu menyarankan agar peduli dengan kelestarian alam dan hewan untuk melakukan tindakan. Tak harus secara ekstrim, namun cukup dengan menolak mengunjungi tempat wisata buatan manusia yang menjadikan lumba-lumba sebagai objek utama.
"Mudah sebenarnya, cukup dengan tidak datang berkunjung semacam itu dan misalkan banyak orang yang melakukannya, pasti pihak pembuat tempat wisata ini berpikir," kata Nadine menambahkan