Senin 02 Nov 2015 19:26 WIB

Pongki: Pembajakan Itu Masalah Respek

Rep: C39/ Red: Yudha Manggala P Putra
Musisi Pongki Barata.
Foto: Antara
Musisi Pongki Barata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan bisnis musik di Indonesia saat ini dinilai menurun di tengah maraknya pembajakan. Pembajakan semakin merajalela dengan hadirnya berbagai teknologi canggih, sehingga para pelaku musik Indonesia merasa kurang mendapat penghargaan.

Hal itu diungkapkan penyanyi dan penulis lagu Pongki Barata. “Pembajakan itu bukan masalah bayar atau tidaknya, pembajakan itu masalah respek. Yang hilang itu respeknya,” kata Pongki setelah mengikuti acara peluncuran aplikasi musik streaming kepada Republika.co.id, Kamis (29/10) kemarin.

Pongki mengungkapkan,  ketika seseorang membajak satu karya tanpa membayar, mereka sudah tidak punya respek terhadap karya tersebut.

“Seperti saya misalnya, saya bisa saja membajak lagu-lagunya Bryan Adam idola saya, tapi saya nggak mau, saya tetap mencari CD-nya, tidak ada di sini saya beli di luar negeri, bodoh amat karena saya respek. Pembajakan bisa kelar kalau respeknya baik,” jelas Pongki

Respek tersebut menurut Pongki bisa dimunculkan kembali lewat aplikasi Volup tersebut. Volup merupakan layanan streaming musik hybrid pertama buatan Indonesia. Aplikasi ini dapat diakses melalui perangkat smartphone android (Google Play) dan iOS (App Store), serta di website www.volup.com.

Tujuan utama diluncurkannya Volup adalah untuk memberikan kenikmatan yang seimbang antara pelaku industri musik maupun para penikmat musik pada umumnya.  Karena itu, bagi Volupers (Baca: Volapers), untuk mendengarkan musik dalam aplikasi ini tidak gratis. “Mudah-mudahan dengan adanya Volup ini bisa membuat industri musik Indonesia lebih maju lagi,” kata Pongki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement