REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita asal Skotlandia memiliki kemampuan yang luar biasa. Ia bisa mendeteksi apakah seseorang akan terkena penyakit parkinson melalui bau tubuh.
Pada mulanya, Joy Milne tidak mengetahui bakat yang ia miliki. Hingga suatu hari, ia menyadari bahwa ada gejala yang ia temukan melalui indera penciumannya, enam tahun sebelum sang suami divonis mengidap penyakit parkinson.
"Saat suamiku pulang ke rumah, entah mengapa aku mencium sesuatu yang berbeda dari aroma tubuhnya. Bau itu sulit dijelaskan, dan sejak itu muncul sesekali," ujar Milne, dilansir Oddity Central, Kamis (29/10).
Perempuan berusia 65 itu pun belum menyadari bau apa yang ia cium dari tubuh suaminya saat itu. Hingga, beberapa saat sebelum itu, ia datang ke sebuah acara amal yang mengumpulkan orang-orang dengan penyakit parkinson.
"Di sana aku merasakan aroma yang sama aku temukan saat mencium bau suamiku," kata Milne.
Setelah itu, perempuan asal Perth ini memutuskan untuk melakukan observasi. Ia meminta bantuan beberapa ilmuwan dari Universitas Edinburgh untuk meneliti hal tersebut.
Saat itu, para ilmuwan mengumpulkan 12 orang, yang enam di antaranya menderita parkinson. Semua subjek penelitian itu diharuskan menggunakan kaos yang sama selama satu hari.
Setelah itu, kaos dikumpulkan dan Milne harus menebak, siapa saja yang memiliki penyakit parkinson dan siapa yang masih sehat. Secara akurat ia bisa menebak kaos yang digunakan oleh penderita.
"Hanya satu yang salah, ia mencium bahwa orang yang sehat menderita parkinson, namun Milne mengatakan itu pasti pertanda dan benar saja 8 bulan setelah itu, subjek penelitian yang sehat mengalami penyakit itu," jelas salah satu ilmuwan di Universitas Edinburgh, Tilo Kunath.
Kini, para ilmuwan setempat juga tengah melakukan penelitian apakah penderita parkinson bisa memancarkan unsur kimia di permukaan kulit sehingga menimbulkan bau. Dengan diagnosa yang cepat, kemungkinan penyakit yang hingga kini belum ada obatnya itu bisa teratasi dengan lebih baik.