REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mewakili ungkapan perasaan dalam karya dan kebanggannya terhadap Semarang, Anne Avantie mewujudkannya melalui 'Gambang Semarang'. Bagi Anne, tampil di panggung busana tentu memiliki arti tersendiri.
"Buat saya panggung bukan untuk promosi atau berjualan tapi berbagi," kata Anne sebelum memamerkan koleksi Gambang Semarang kreasinya di Jakarta Fashion Week 2015, Selasa (27/10).
Anne pun mengakui tidak masalah jika setelah peragaan busana selesai maka karyanya dicontek. Baginya, bagaimana koleksinya dikonsumsi oleh publik maka di situlah designer berbicara.
Ia nampaknya mempunyai penyikapan tersendiri tentang koleksi-koleksinya itu. "Jadi buat saya menyontek sah, iklas itu indah. Karya-karya yang saya suguhkan menjadi tren di indonesia," tutur Anne.
Dalam peragaan busananya di Jakarta Fashion Week 2015, ia menghadirkan busana yang melekat dengan kerinduannya terhadap Semarang. Bahkan sebelum memulai peragaan, para penonton disuguhkan film dokumenter mengenai Semarang.
Sebanyak 47 koleksi busana Anne dipamerkan di Jakarta Fashion Week 2015. 'Gambang Semarang' menerjemahkan berbagai ragam siluet yang terinsporasi oleh kebaya yang dipengaruhi empat budaya yaitu Arab, Jawa, Tionghoa, dan Belanda.