Sabtu 24 Oct 2015 20:31 WIB

Anak Berkebutuhan Khusus Gelar Konser Musik

Red: M Akbar
Siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) duduk diantara alat kesenian musik tradisi saat bersiap mengikuti pelajaran seni musik di sekolah luar biasa (SLB) Bina Kasih, Ciwastra, Kota Bandung, Rabu (12/8).  (foto : Septianjar Muharam)
Siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) duduk diantara alat kesenian musik tradisi saat bersiap mengikuti pelajaran seni musik di sekolah luar biasa (SLB) Bina Kasih, Ciwastra, Kota Bandung, Rabu (12/8). (foto : Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) menggelar konser musik bertajuk "movie land" sebagai wujud bentuk tetap mempunyai hak dan kewajiban untuk hidup dan berkembang seperti anak-anak pada umumnya.

"Mereka harus mendapat ruang dan kesempatan yang sama untuk bertumbuh, berkembang, belajar, dan menggali potensi yang mereka punya. Dengan adanya konser musik ini diharapkan mereka lebih percaya diri," kata Media Relations Sforzando, Fransiska di Surabaya, Sabtu (24/10).

Ia mengatakan, anak berkebutuhan khusus memerlukan penanganan khusus dari lingkungan, baik keluarga, sekolah, maupun lingkungan sosial sang anak, sehingga memerlukan penanganan khusus, mulai dari pemahaman yang benar terhadap kondisi sang anak, hingga intervensi atas keterlambatan tumbuh kembang, maupun kesulitan yang terjadi pada usia sekolah.

"Konser musik ini sudah diadakan selama tiga kali setiap dua tahun sekali sebagai sarana untuk berapresiasi, bersosialisasi dan bekerja sama serta sebagai hasil pertanggung jawaban sekolah kepada orang tua dari hasil kegiatan belajar mengajar mereka ketika di sekolah," paparnya.

Menurut dia, dengan belajar musik, mereka bisa mengembangkan kemampuan berbahasa, misalnya anak yang memiliki kesulitan berbicara berusaha mengimitasi suara alat musik yang dimainkan dengan mulutnya, hal ini melatih anak agar dapat memproduksi suara yang dibutuhkan untuk berbicara.

"Musik juga bisa melatih kemampuan fisik dari anak. Ritme yang terdengar dari musik dapat membantu anak-anak berkebutuhan khusus untuk bergerak dan melatih kemampuan fisiknya," terangnya.

Di sisi lain, siswa berkebutuhan khusus, Gregory Raphael mempersembahkan penampilan piano yang dikemas dalam konsep yang berbeda yaitu dengan berkolaborasi dengan siswa lainnya maupun guru serta solo piano.

"Saya belajar musik ini untuk mengontrol emosi dan bisa mengekspresikan perasaan melalui musik. Dalam hal ini, saya menyukai musik piano dan biola karena suara mereka terkesan lembut dan bisa membawa perasaan seseorang larut dalam alunannya," tandasnya yang mengalami Mild Autism spectrum disorder.

Dalam konser musik tersebut, anak berkebutuhan khusus membawakan 25 soundtrack musik film, seperti Superman, Over The Rainbow, Winnie The Pooh, Grand Piano Lesson (Marsha and The Bear), Thomas and Friends, Meet The Flinstone, Mickey Mouse March, Doraemon, Sofia The First, Do Re Mi, Beaty and The Beast. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement