Sabtu 24 Oct 2015 17:47 WIB

Berapa Gaji Anda Bisa Terungkap Lewat Isi Cuitan Twitter

Red: Nur Aini
Twitter
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah orang bisa jadi enggan mengungkap berapa tingkat penghasilan mereka. Namun, bagi pengguna Twitter, kini tingkat penghasilan itu bisa terungkap lewat isi cuitan di Twitter. Sebuah studi yang dilakukan ahli komputer di Universitas Pennsylvania kini menemukan perilaku pengguna Twitter juga berkolerasi dengan tingkat penghasilan. 

Tim peneliti yang dipimpin Daniel Preotiuc-Pietro dari Penn's Positive Psycology Center menganalisis lebih dari 10 juta cuitan pengguna Twitter. Data itu dikumpulkan pada Agustus 2014 dan 3.000 cuitan terbaru dari setiap pengguna digunakan untuk penelitian tersebut.

Untuk menghitung tingkat penghasilan, peneliti menggunakan sistem kode pekerjaan Inggris untuk mengurutkan informasi pekerjaan yang disediakan pengguna Twitter. Mereka juga memasukkan angka pendapatan untuk setiap kode. Data itu kemudian digunakan untuk mengidentifikasi keterkaitan dengan kesejahteraan penggunanya dan perilaku pengguna dalam memberi cuitan. 

Peneliti menemukan pengguna berpenghasilan tinggi dan rendah menggunakan Twitter untuk tujuan yang berbeda. Pengguna yang berpenghasilan tinggi menggunakan Twitter untuk menyebarluaskan informasi dan memiliki lebih banyak pengikut (follower). Sedangkan, pengguna berpenghasilan rendah lebih banyak menggunakan Twitter untuk alasan sosial termasuk berbagi tautan dalam cuitan mereka. 

Dalam penelitian itu, orang yang berpenghasilan rata-rata 45 ribu poundsterling memiliki lebih banyak pengikut daripada orang yang berpenghasilan lebih rendah. 

Meski alasan dibalik tren tersebut belum jelas, seperti dilansir Washingtonpost, Sabtu (24/10), penelitian juga menemukan bahwa pengguna Twitter yang bergaji tinggi lebih banyak meretwit dibandingkan mereka yang bergaji rendah. Mereka yang bergaji lebih rendah juga lebih sering memasukkan tautan dalam cuitan mereka. 

Peneliti juga menganalisis isi dari pesan pengguna. Isi cuitan pengguna Twitter yang berpenghasilan tinggi lebih menonjolkan perasaan takut dan marah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement