Rabu 21 Oct 2015 18:39 WIB

Ini Tiga Tujuan Bank Sampah

Rep: C18/ Red: Winda Destiana Putri
Bank Sampah (Ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Sampah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sampah tentu menjadi permasalahan di setiap daerah. Peningkatan jumlah sampah sejalan dengan pertambahan populasi penduduk sebuah daerah.

Pengelolaan sampah yang buruk tentu berimbas pada kualitas hidup penduduk di kawasan itu. Ini yang kemudian membuat PT Unilever Indonesia mengembangkan program bank sampah.

General Manajer Yayasan Unilever Indonesia, Sinta Kaniawati mengatakan program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat.

"Juga untuk mengurangi dampak lingkungan sambil meningkatkan sumber penghidupan," kata Sinta Kaniawati saat meluncurkan program bank sampah, di Jakarta belum lama ini.

Seperti diwartakan sebelumya, melalui bank sampah masyarakat bisa menjadi nasabah untuk menabung rupiah. Alat transaksi tersebut didapatkan dengan mendeositkan sampah mereka ke bank sampah.

Ketua Bank sampah Rosela yang terletak di kelurahan Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Endarwati mengaku bisa menerima hingga 200 kg sampah perbulan. Katanya, sebagian besar sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga.

Selama lima tahun berjalan bersama PT Unilever Indonesia bank sampah Rosela telah miliki 165 nasabah. Mereka terdiri dari warga dewasa hingga anak-anak sekolah.

"Semua warga dari luar daerah pun sebenarnya bisa saja menjadi nasabah," katanya.

Sebelumnya, Bank sampah merupakan sistem pengelolaan sampah secara kolektif yang mendorongpran aktif masyarakat. Sistem ini akan menampung, memilah dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi kepada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement