REPUBLIKA.CO.ID, Happy Salma dan Dewi Sri Luce senantiasa mengeksplorasi tradisi perhiasan Indonesia. Bertemakan 'Perempuan dalam Bumi Indonesia', Tulola Jewelry hadirkan sekitar 30 koleksi perhiasan terbarunya.
Semua koleksi perhiasan terbaru tersebut khusus diciptakan dengan berfokus pada cincin dan gelang rantai anyaman perak.
"Saya melihat banyak design perhiasan kuno sebagai referensi juga meneliti perhiasan yang banyak bermunculan di abad 19," kata Founder and Creative Director Tulola Jewelry Dewi Sri Luce Rusna di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Rabu (14/10).
Selain itu beragam motif juga menjadi unggulan dalam koleksi terbaru Tulola Jewelry yang identik dengan Indonesia. Dewi mengungkapkan banyak aspek motif yang ditemukan di arsitektur akhir abad ke-18 di Indonesia.
"Motif yang ada di abad itu menjadi momentum awal terjadinya perkawinan antara budaya Jawa dan sensibilitas Eropa," tutur Dewi.
Dalam pameran koleksi terbaru Tulola Jewelry tetap mengusung sejumlah peninggalan warisan budaya yang dapat ditemui seperti motif Jawan dan Tulang Naga. Untuk pertama kalinya juga memanfaatkan perhiasan terbarunya dengan meluncurkan material baru yaitu perak yang dilapisi rodium hitam.
Koleksi terbaru Tulola terinspirasi dari novel Pramoedya Ananta Toer berjudul 'Bumi Manusia'. Cerita novel tersebut menggambarkan masa awal pergerakan nasional dan pembentukan identitas moderen di akhir abad ke-19. Ide menarik dari sentuhan tradisional pun sangat kental terlihat dalam koleksi perhiasan Tulola Jewelry.