Rabu 14 Oct 2015 09:06 WIB

Peduli Korban Asap, Selebritas Usung Gerakan Sejuta Kaleng Oksigen

Penyanyi Yuni Shara mengamati pameran foto bertajuk Musik Untuk Demokrasi di Main Atrium East Mall Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (14/10).
Foto: Antara/Teresia May
Penyanyi Yuni Shara mengamati pameran foto bertajuk Musik Untuk Demokrasi di Main Atrium East Mall Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gerakan peduli korban kabut asap terus mengalir. Diantaranya datang dari selebritas yang tergabung dalam "Rumah Pandai Terang Indonesia" dengan melakukan gerakan "Sejuta Kaleng Oksigen untuk Korban Asap di Daerah Terpencil, Pulau Sumatra dan Pulau Kalimantan".

Yuni Shara, salah seorang selebritas yang tergabung dalam program ini mengatakan, dirinya sangat peduli dan tergerak dengan gerakan ini karena sebagai seorang ibu ia sangat concern terhadap basib anak-anak yang menjadi korban. Bagaimana mereka setiap harinya tidak bisa menghirup udara bebas, melainkan asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

"Saat ini bahkan sampai ada korban yang meninggal kena ISPA, tidak sekolah. Ini kerugian luar biasa untuk anak-anak karena kebakaran hutan," ujar Yuni Shara dalam jumpa pers, Senin (13/10) kemarin di Jakarta.

Ia tidak mau terjebak dengan memikirkan siapa yang paling bertanggung jawab dalam timbulnya kebakaran lahan. Sebagai masyarakat, ia hanya ingin melakukan tindakan nyata dalam membantu korban asap.

"Yang dibutuhkan para korban tidak hanya masker, tapi adalah oksigen selain juga obat tetes mata serta susu," katanya.

Selain Yuni Shara, turut bergabung dalam gerakan ini selebritas lainnya seperti Zaskia Sungkar dan Alya Rohali.

Kanaya Tabitha, pendiri Yayasan Rumah Pandai Terang Indonesia menyatakan rasa terima kasih atas dukungan yang besar dari sejumlah pihak. Ia mengatakan menjalankan program ini bukan perkara mudah karena di tengah bencana kabut asap, mencari stok kaleng oksigen menjadi hal yang sulit.

"Kami harus mengumpulkan dari Tangerang, Bogor dan Bandung bahkan kita harus minta dari pabriknya langsung di Surabaya," kata dia.

Menurutnya sejuta kaleng oksigen ini merupakan simbol pergerakan dengan harapan dapat berlanjut dengan distribusi oksigen di tahap selanjutnya.

"Semoga akan ada lagi kaleng oksigen lain yang bisa kami sumbangkan kesana," tutur Kanaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement