Selasa 13 Oct 2015 21:58 WIB

Wow! Apartemen Ini Diciptakan Agar Anda Hidup Selamanya

Rep: C39/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Apartemen warna-warni karya Arakawa dan Gins
Foto: rocketnews24.com
Apartemen warna-warni karya Arakawa dan Gins

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Apartemen unik di Tokyo Jepang, Reversible Destiny dirancang untuk membuat Anda bisa hidup selamanya. Bangunan apartemen ini berwarna-warni tampak seperti taman bermain anak-anak. Bukan hanya sebagai bentuk karya artistik ternyata apartemen ini juga disewakan.

Sembilan apartemen warna-warni ini adalah karya Arakawa dan Madeline Gins. Suami-istri yang merupakan seorang artis, arsitek, dan penyair ini percaya bahwa rangsangan arsitektur bisa memperpanjang nyawa manusia.

Seperti dilansir dari Rocketnews24, teori mereka tentang "Arsitektur Against Death" menyatakan, bahwa dengan membangun rumah yang menantang memungkinkan warga untuk mendapatkan kenyamanan, sehingga Anda dapat memperlambat atau bahkan mencegah proses penuaan.

Terinspirasi oleh Helen Keller, penulis tuna netra-rungu dan aktivis yang mengatasi tantangan monumental untuk belajar kembali cara berkomunikasi, '"Rumah Abadi" Arakawa dan Gins dirancang untuk membuat sesuatu yang tidak mungkin, bisa menjadi mungkin.

Warna-warni apartemen ini pasti akan mengesankan banyak orang ketika melihatnya. Dari sembilan apartemen, masing-masing dilengkapi dengan satu set khusus petunjuk penggunaan, dan didekorasi dengan 14 warna-warna cerah. Setidaknya ada enam warna yang akan Anda lihat di apartemen ini.

Harga per apartemen bervariasi tergantung pada ukuran dan waktunya, tapi minimal tujuh hari tinggal (periode sewa minimum) harganya sekitar 660-950 dolar AS. Mengingat bahwa tempat ini busa mendapatkan hidup yang kekal, ini bukanlah harga yang buruk .

Sayangnya, pasangan ini sudah tidak  bisa bersama lagi untuk melihat perayaan ulang tahun ke 10 apartemennya itu pada tahun ini. Arakawa meninggal pada tahun 2010, sehingga waktu itu Madeline Gins berjanji untuk melipatgandakan upayanya untuk membuktikan bahwa "penuaan dapat ditunda". Tapi, akhirnya Gins juga meninggal tahun lalu, pada usia 72.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement