Selasa 13 Oct 2015 06:52 WIB

Maia Estianty Pernah Tertipu Konsultan Pajak

Maia Estianty
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Maia Estianty

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Maia Estianty mengatakan sebagai pribadi yang taat pajak. Namun karena kesibukannya yang tinggi, ia lebih memilih menyerahkan urusan tersebut ke konsultan pajak.

Akan tetapi yang terjadi, Maia justru tertipu. Laporan pajak yang seharusnya diselesaikan malah disalahgunakan.

"Saat saya tagih nggak dikasih-kasih, baru saya curiga," kata Maia Estianty dalam acara Tax Gathering Ditjen Pajak, Senin (12/10) kemarin, di Jakarta.

Akhirnya dengan terpaksa Maia mengurus sendiri ke kantor pajak yang ada diwilayahnya.

Awalnya Maia merasa takut karena kabar-kabar negatif soal pajak selama ini. Terlebih sebagai seorang entertainer, ia sangat minim informasi masalah pajak.

"Tapi pada kenyataanya saya disambut dengan baik, saya jadi malah tidak takut untuk bertanya-tanya. Dan benar, apa yang saya khawatirkan, oleh konsultan saya pajaknya nggak dibayarin," kata Maia.

Dengan bantuan petugas pajak, segala sesuatu yang terkait pajak dirinya terselesaikan dengan baik. Bahkan hingga akhir 2015 ini yang merupakan tahun pembinaan wajib pajak, sanksi pajak yang timbul justru dihapuskan.

"Akhirnya dibantu dan semuanya sudah selesai sekarang. Pembetulan selesai dan nggak ada sanksi. Jadi buat siapapun jangan ragu dan takut untuk membenarkan pajak," ujar Maia.

Kepala Kanwil DJP Jakarta Selatan 1 dan 2 Bambang Tri Mulyanto mengatakan, acara ini sebagai usaha untuk meningkatkan komunikasi yang baik antara pihaknya dengan para wajib pajak. Diharapkan antara wajib pajak dan ditjen pajak terdapat kesepahaman dan dapat mengurangi saling kecurigaan.

"Yang kita undang diantaranya adalah mereka para pengambil keputusan di satu WP kantor atau badan serta pribadi. Kita sampaikan terdapat kebijakan yakni penghapusan pajak," kata dia.

Diharapkan terjadi multiplier effect dimana yang dilakukan pengambil keputusan dapat berlanjut ke jenjang yang ada di bawahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement