REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ilmuwan di Universitas California, San Diego engah mengembangkan teknologi robot kecil yang bisa menghilangkan karbondioksida (CO2) dari lautan.
Ini ke depannya akan membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Konsep awal ini sudah diterbitkan dalam jurnal Angewandte Chemie. Peneliti mengembangkan tekologi robotik bernama mikromotor yang dapat dengan cepat mengeluarkan karbon aktif dari air. Mereka menggunakan permukaan polimer dengan mengikat enzim yang disebut karbonat anhidrase.
Kemudian mempercepat reaksi antara CO2 dan air sehingga membentuk bikarbonat yang kemudian dapat dikonversi menjadi kalsium karbonat nan padat menggunakan kalsium klorida dalam air. Kalsium karbonat jauh lebih aman, seperti yang ditemukan pada kerang.
Setiap robot berbentuk tabung kecil, berukuran panjang enam mikrometer, dan sepenuhnya berupa robot otonom. Mereka bisa dimasukkan ke dalam air dan bekerja otomatis sendiri.
"Kami senang menemukan kemungkinan penggunaan mikromotor ini untuk memerangi pengasaman laut dan pemanasan global," kata penulis studi, Viredra V Singh, dilansir dari IFL Science, Jumat (8/10).
Dalam masa percobaannya, mikromotor berhasil meghilangkan 90 persen CO2 dari larutan air deionisasi dan 88 persen dari larutan air laut hanya dalam waktu lima menit. Penulis studi lainnya, Kevin Kaufmann mengatakan mikromotor ini pada masa depan berpotensi untuk digunakan dalam sistem pengolahan air, seperti dekarbonasi air.
Pengasaman laut menjadi masalah yang berkembang pesat saat ini. Mikromotor bisa menjadi bagian dari solusi untuk menjaga bioma dan menghadapi peningkatan dampak perubahan iklim akibat aktivitas manusia.