REPUBLIKA.CO.ID, STOCHOLM -- Pengumuman nobel sastra 2015 membawa kesedihan untuk penulis kondang asal Jepang, Haruki Murakami. Meski diunggulkan banyak orang, Murakami tak keluar sebagai pemenang penghargaan sastra bergengsi tersebut. Nobel sastra 2015 jatuh ke tangan penulis dan wartawan asal Belarusia, Sveltana Alexievich.
Seperti dilansir the Guardian, Kamis (8/10), kesedihan nampak di wajah Haruki Murakami. Novelis berusia 66 tahun itu memulai karirnya sejak 1979 dengan novel 'Hear The Wind Sing' hingga 'Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage'. Buku tersebut menjadi buku terlaris yang memiliki banyak penggemar.
Karyanya bahkan telah diterjemahkan ke dalam setidaknya 50 bahasa. Ia merupakan salah satu penulis Jepang paling terkenal di dunia.
Akan tetapi, Nobel selalu menghindarinya meski ia diunggulkan oleh banyak orang di dunia. Penggemar Murakami di Jepang telah berkumpul di setiap pengumuman Nobel. Dalam beberapa kasus mereka membacakan karya Murakami dengan keras berharap sastrawan tersebut mendapatkan penghargaan.
Nampaknya, nobel sastra tak mencari sastrawan dari kepopulerannya. Sveltana Alexievich, wanita berusia 67 tahun ini pernah menulis tentang Chernobyl, perang Soviet di Afghanistan, dan sejarah Manusia Merah. Jenis tulisannya disebut sangat tidak populer di Rusia ataupun Belarusia. Karyanya hanya cukup dikenal di Polandia. Sastrawan tersebut kebanyakan menulis dalam bahasa Rusia.