REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Paviliun Indonesia di ajang Milan Expo 2015 melakukan berbagai macam inovasi agar tampil lebih menarik. Dengan mengangkat tema Stage of the World, Paviliun Indonesia mengadakan berbagai macam pertunjukan seni tradisional Indonesia di pentas Internasional.
Pada tanggal 28 September sampai 2 Oktober 2015, Kementerian Perdagangan menyelenggarakan acara Indonesia Coffee Week dengan tujuan untuk mempromosikan serta meningkatkan produksi dan ekspor kopi Indonesia.
“Indonesia harus bisa menjadi penyuplai kopi peringkat pertama dunia,” tegas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak di Jakarta belum lama ini.
Menurut Humas Kemendag, Dirjen PEN bersama Gabungan Asoiasi Eksportir Kopi (GAEKI) memperkenalkan eksotisme rasa kopi Indonesia di area WEM 2015 melalui kegiatan cupping and networking, display khusus, serta pembagian kopi gratis selama seminggu. Kopi yang disajikan berasal dari seluruh sentra penghasil kopi di Indonesia yaitu Sumatera, Jawa, Bali dan Flores, Sulawesi, serta Papua.
Ekspansi ke kalangan pelaku usaha dikerahkan lewat workshop dan business matching. Perwakilan dagang (Atase Perdagangan dan ITPC) di Italia telah mengundang para stakeholder kopi Italia, baik para importir, roasters, barristas, cafe owners, hingga penikmat kopi.
Mereka dapat lebih mengenal dan langsung menjalin kerja sama bisnis dengan eksportir kopi Indonesia. “Puncaknya, untuk memperingati hari kopi internasional pertama, diadakan pembagian kopi Luwak sekaligus penggalangan dana. Dana yang dikumpulkan dari pengunjung dunia tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada para petani kopi di Indonesia,” kata Nus.