REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Batik Nasional yang jatuh pada (2/10) hari ini diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Pelbagai acara untuk mengapresiasi salah satu warisan budaya asli Nusantara ini dilakukan oleh kalangan manapun.
Dalam momen ini, pembina batik kudus juga memeriahkan Hari Batik Nasional dengan peluncuran buku bertajuk Batik Kudus The Heritage. Buku ini sendiri menceritakan tentang baik dari salah satu daerah di utara Jawa itu sebagai bagian dari simbol kekayaan budaya Nusantara.
Sebagai bagian dari pengetahuan budaya, buku ini diharapkan dapat menggali kekayaan batik kudus yang selama ini dinilai belum mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Bahkan, batik yang populer sejak era Sunan Kudus di abad 16 itu saat ini terancam punah.
"Saya merasa bangga batik yang selama ini kami lestarikan kini dapat semakin dikenal masyarakat melalui buku Batik Kudus The Heritage," ujar pembina Batik Kudus Miranti Serad dalam pelucuran buku Batik Kudus The Heritage, Jumat (2/10) hari ini di Museum Tekstil Jakarta.
Miranti menjelaskan dalam buku ini, terdapat cerita mengenai sejarah Batik Kudus dari masa ke masa. Selain itu, perkembangan warisan budaya Indonesia tersebut juga dijelaskan secara rinci.
"Melalui buku Batik Kudus The Heritage ini kami ingin berbagi cerita secara mendalam tentang dari sisi sejarah dan perkembangan Batik Kudus dari masa ke masa," kata Miranti menambahkan.