REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu batik khas daerah Indonesia, produk unggulan Pesona Batik Madura sudah banyak dikenal hingga ke luar negeri.
Motif batik unggulannya yang banyak dikenal itu adalah batik gentongan, yaitu batik yang proses pembuatannya berbeda dengan batik-batik daerah lainnya.
"Dengan batik gentongan ini kita sudah banyak dikenal di luar negeri seperti di Jepang, Thailand, Mexico, Malaysia, Prancis, dan Italia, ibu Siti Maimonah (pemilik) sudah pernah pameran di sana," kata salah satu karyawan Pesona Batik Madura, Zainul (34) saat ditemui Republika.co.id di acara pameran untuk merayakan Hari Batik Nasional di lantai 1 gedung Kementerian Perindustrian RI, Jakarta, Kamis (1/10).
Batik madura mempunyai warna khas lebih berani atau merah dan coraknya bermotif pesisiran. Keunikan dari batik gentongan khas madura ini juga dapat dilihat dari proses pembuatannya yang lama, serta dibuat dengan karya tangan asli menggunakan canting berukuran yang sangat kecil.
"Gentong yang digunakan untuk membuat batik ini mempunyai histori dan nilai magic, contohnya kalau pembatiknya berkabung warnanya jadi gelap," ujar Zainul yang sudah menjadi karyawan Pesona Batik Madura sejak lima tahun yang lalu.
Menurut karyawan lainya yang berasal dari Madura, Solihin (21), cara pembuatannya awalnya diketel, kemudian dicanting atau digambar motif, dan dalam proses pewarnaannya direndam di dalam gentong yang setiap harinya diangkat dan disikat sampai warnanya keluar.
"Proses pembuatanya bisa sampai satu tahun, jadi semakin susah pembuatannya, batik semakin mahal harganya, harga batik gentong bisa sampai Rp 15 juta per bahan kain," jelas Solihin.
Solihin mengatakan, pemotifannya sendiri tidak hanya di satu sisi, tapi bolak balik, sehingga menambah kualitas batik khas pulau yang terletak di sebelah timur Kota Surabaya ini. Persona Batik Madura ini berpusat di Bangkalan, Madura dan banyak tersebar di kota-kota lain seperti Jakarta, Surabaya, dan Yogyakarta.