Kamis 17 Sep 2015 18:49 WIB

H&M Ajak Pelaku Kreatif Ciptakan Tekstil Daur Ulang

Rep: C18/ Red: Indira Rezkisari
Perusahaan ritel busana asal Swedia H&M mencari pelaku kreatif yang dapat menciptakan bahan daur ulang yang ramah lingkungan lewat ajang Global Change Award.
Foto: EPA
Perusahaan ritel busana asal Swedia H&M mencari pelaku kreatif yang dapat menciptakan bahan daur ulang yang ramah lingkungan lewat ajang Global Change Award.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Limbah industri khususnya tekstil merupakan hal yang sukar dihindari. Upaya yang dapat dilakukan adalah mengurangi atau bahkan mendaur ulang limbah tersebut untuk diolah kembali menjadi barang pakai yang baru.

"Pertanyaan yang diajukan untuk fesyen bukan lagi mode baru tapi melainkan gagasan inovatif yang bisa menutup siklus," terang Project Manager H&M Conscious Foundation, Erik Bang saat meluncurkan kompetisi Global Change Award (GCA), di Jakarta.

Erik mengatakan industri fesyen saat ini juga telah memikirkan kerusakan lingkungan yang mungkin timbul akibat limbah yang dibuang dari dunia mode tersebut. Katanya, GCA mencari gagasan dari masyarakat untuk menghindari hal tersebut terjadi.

Global Change Award merupakan kompetisi terbuka bagi masyarakat dunia untuk memberikan ide mereka dalam menciptakan pakaian yang dapat diaur ulang. Kompetisi besutan perusahaan busana asal Swedia itu mencari warga yang mampu berinovasi di dunia fesyen.

"Tak penting model pakaiannya seperti apa, yang utama adalah bagaimana bahan yang dipakai nantinya tak akan menyisakan limbah dan bisa dipakai kembali," terang Erik.

Head of Craft Departement Textile and Ceramic Dr. Kahfiati Kahdar mengatakan acara yang digagas H&M menjadi penting lantaran menginformasikan kepada masyarakat dampak dari pakaian yang mereka kenakan. "Karena batik saja itu banyak bahan limbahnya," kata Kahfiati Kahdar.

Sementara, GCA sebenarnya sudah dilangsungkan sejak 25 Agustus kemarin. Penutupan pendaftaran GCA bakal ditutup pada 31 Oktober nanti. Juri kemudian akan menilai dan memilih lima kandidat 10 Februari tahun depan pada upacara penghargaan akbar di Stockholm.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement