REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pebisnis dan CEO Tesla Elon Musk mengatakan, bukan mustahil jika nantinya Planet Mars bisa dihuni manusia. Caranya, kata Musk, ialah dengan menggunakan bom termonuklir.
"Cara cepatnya yaitu dengan menjatuhkan senjata termonuklir di kutub-kutub Mars," kata pendiri perusahaan transportasi luar angkasa Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX) itu seperti diberitakan ScienceAlert.
Saat berbincang dengan Stephen Colbert di acara The Late Show, Musk merinci bahwa termonuklir akan mencairkan CO2 beku di kutub Planet Merah dan melepaskannya sebagai gas ke atmosfer. Hal itu, kata ia, akan membantu mengentalkan atmosfer tipis Mars serta memungkinkan eksisnya air dalam bentuk cair.
Pada dasarnya, kata Musk, cara itu memiliki prinsip seperti pemanasan global yang terjadi di bumi. Diharapkan, hal itu memicu efek banyaknya yang mencair di Mars. Namun, ada beberapa kelemahan yang jelas untuk skenario ini. Kelemahannya adalah bom termonuklir juga bisa melepaskan radiasi yang mungkin mencemari planet. Masalah lain yang lebih besar adalah kemungkinan metode itu sama sekali tak berpengaruh apapun.
Brian Toon, Akademisi dari Universitas Colorado mengatakan memang ada kemungkinan membuat Mars seperti Bumi. Akan tetapi, cara yang dilakukan harus sesuai.
"Ada banyak hambatan untuk diatasi. Meledakkan bom bukan solusi yang baik," ujar Toon.
Toon menjelaskan, kadar CO2 yang ada di atmosfer Mars sangat tinggi. Kondisi itu mungkin ramah untuk tumbuhan, tetapi tidak sesuai untuk kehidupan fauna. Badan Antariksa AS (NASA), tak menanggapi serius lontaran Musk. NASA hanya mengomentari dengan pernyataan diplomatis.
"Kami juga berkomitmen untuk mempromosikan eksplorasi tata surya dengan tetap melindungi lingkungan seperti dalam kondisi alaminya," ungkap NASA.
Meski demikian, Musk juga menginformasikan kabar bahwa dalam dua atau tiga tahun ke depan, SpaceX akan mengirimkan manusia ke ruang angkasa. Rencana itu diharapkan bisa membentangkan pengetahuan baru dalam ilmu pengetahuan dan riwayat transportasi antariksa.