REPUBLIKA.CO.ID, MANNHEIM -- Sebuah pahatan patung dari kayu yang ditemukan di Pegunungan Ural pada 1890 dipercaya sebagai patung kayu tertua di dunia, Senin (31/8). Patung yang diberi nama Shigir Idol atau berhala Shigir ini diperkirakan berusia 11 ribu tahun, dua kali lebih tua dari Stonehenge.
Patung yang berbentuk seperti manusia tersebut memiliki simbol-simbol misterius di bagian tubuhnya. Para peneliti percaya bahwa itu adalah kode enkripsi kuno. Sebelumnya mereka mengira usia patung adalah 9.000an tahun.
Peneliti di Mannheim, Jerman menggunakan teknologi karbon paling baru yang disebut Spektometri Massa Akselerasi untuk menentukan umur patung. Kepada Siberian Times, Thomas Terberger, profesor di Departement of Cultural Heritage of Lower Saxony mengatakan hasilnya ternyata diluar dugaan.
Menurutnya, usia patung sangat penting bagi komunitas peneliti internasional. "Sangat penting untuk memahami perkembangan warga sipil dan seni di Eurasia juga kemanusiaan secara sekeluruhan," katanya dikutip dari Independent.
"Kita bisa mengatakan bahwa di masa itu, 11 ribu tahun yang lalu, pemburu, nelayan dan pengumpul dari Ural tidak lebih berkembang dari petani di Timur Tengah," tambah Terberger.
Saat ini, patung berada di Sverdlovsk History Museum, Yekaterinburg, Rusia. Menurut sumber dari museum, pertama kalinya usia patung ditentukan adalah pada 1997, 107 tahun setelah penemuannya. "Analisis radiokarbon pertama menunjukan bahwa usia berhala tersebut adalah 9.500 tahun, hal ini membawa sengketa di masyarakat saintis," kata dia.
Karena banyaknya keraguan, akhirnya penanggalan karbon dilakukan lagi menggunakan metode yang lebih modern. Menurut sumber, patung pahatan tersebut adalah kunci untuk mengerti terkait seni orang-orang Eurasia.
Patung tersebut memiliki tinggi 5,3 meter namun ada beberapa bagian yang hilang pada Era Soviet. Saat ini patung hanya setinggi 2,8 meter. Sketsanya dibuat dan digambar oleh arkeolog terkenal lokal, Vladimir Tolmachev.