REPUBLIKA.CO.ID, Nama J.K Rowling mendadak mencuat setelah kesuksesannya menyajikan Harry Potter dari satu hingga ketujuh. Film fiksi yang dibintangi oleh Daniel Radclife dan kawan-kawannya itu mampu menyedot perhatian publik di pelbagai usia.
J.K. Rowling kini menjelma sebagai sosok inspirasi orang-orang yang bermimpi membuat hidupnya untuk tujuan menulis dalam kehidupannya sehari-hari.
Rowling melakukannya mulai dari seri Harry Potter ketika berhadapan dengan rincian kisah pernikahannya, ketika merawat bayi dan tinggal di dewan Edinburgh dengan kekurangan uang, serta ia pun berduka karena kematian ibunya.
Saat itu, Rowling sedang menghadapi masalah untuk menghidupi keluarganya. Selama dalam kesulitan itu, Rowling mulai menulis sebuah buku. Ia mendapat ide tentang penulisan buku Harry Potter sewaktu dalam perjalanan menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990.
Bahkan, ketika Rowling selesai buku pertamanya itu, hal itu sudah ditolak oleh 12 penerbit yang berbeda sebelum akhirnya mendapat keberuntungan. Rowling berhasil menjual buku Harry Potter dan Batu Bertuah sebanyak 4000 dollar AS, atau saat ini setara dengan uang sebesar Rp 55.440.000.
Jadi ketika ditanya di Twitter tentang nasihatnya untuk penggemar mudanya yang mengatakan, "Mimpi saya adalah menjadi seorang penulis, tapi orang tua saya selalu mengatakan bahwa ini bukan profesi yang layak, apa yang saya lakukan untuk mengubah ini?" kata salah satu penggemarnya itu.
Rowling kemudian mengatakan, "Apakah yang saya lakukan: Berpura-puralah kamu ingin melakukan sesuatu yang lain dan menulislah di atas kelicikan sampai terbebas untuk melakukan apapun yang diinginkan!," katanya seperti di akun Twitternya, @jk_rowling.