REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, sebagai perusahaan ride sharing karya anak bangsa, Gojek mengadakan perekrutan Masal selama 8 hari dimulai dari Jumat (14/8) hingga Jumat (21/8).
"Pada 17 Agustus negara kita umur 70 tahun, pertama ucap terima kasih kepada satu pihak yang memajukan perusahaan sampai saat ini, yaitu kepada driver Gojek, semua karena mereka kita bisa maju sejauh ini," kata CEO Gojek, Nadiem Makarim, kepada ROL belum lama ini.
Pada hari pertama, masyarakat membludak hingga ribuan orang dan sudah 30.000 lebih orang yang mendaftar sebagai driver Gojek. Mereka mengantri dengan berdesak-desakan. Para tim keamanan Gojek pun harus ekstra untuk mengatur masyarakat yang membludak itu.
Tidak hanya calon driver Gojek laki-laki saja yang mendaftar, perempuan pun juga ikut mendaftar pada perekrutan massal yang dilaksanakan di lapangan basket Hall A Senayan, Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.
Menurut Nadiem, Gojek ni merupakan revolusi sosial yang menguntungkan semua pihak di negara tercinta Indonesia dan ia menganggap Gojek secara efektif telah menurunkan angka pengangguran di kota-kota besar di Indonesia.
"Saat ini sektor formal sedang mengalami penurunan dan dengan kondisi makro ekonomi seperti itu banyak sekali teman-teman di PHK dan tidak bisa diserap di sektor formal, dengan adanya Gojek tidak ada orang tanpa keinginan mau nganggur, dia akan selalu dapat pekerjaan," jelasnya.
Nadiem mengatakan, Gojek akan maju dan pantang mundur menjadi mitra pemerintah untuk menciptakan sistem tranportasi terpadu. Selai itu dia optimis menjadikan ojek senusantara sebagai feeder transportasi umum, sehingga bisa mewujudkan transportasi kelas dunia. Menurutnya, terkoneksi dengan aplikasi, serta semua bisa terintergasi itu merupakan visi dari Gojek untuk membantu dan menyokong transportasi di Indonesia.