Senin 17 Aug 2015 11:49 WIB
Perayaan 17 Agustus

Ini Bentuk Nasi Tumpeng Terbesar di Dunia

Nasi tumpeng terbesar di dunia siap memecahkan Guiness Book Record di Paviliun Indonesia di Milan Expo pada Senin (17/8).
Nasi tumpeng terbesar di dunia siap memecahkan Guiness Book Record di Paviliun Indonesia di Milan Expo pada Senin (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Mengusung tema 'Marvelous 70' guna menyambut hari kemerdekaan RI ke-70, Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015, sudah melakukan persiapan secara detail untuk menyukseskan kegiatan tersebut. Selain pemasangan pernak-pernik serba merah putih, para staf paviliun juga menggenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Yang bakal mendapat sorotan adalah, pada perayaan 17 Agustus kali ini, Paviliun Indonesia akan meraih penghargaan dari Guiness World Record (GWR) dengan title 'The Largest Tumpeng'. Tim juri GWR sudah hadir sejak Ahad (16/8), untuk menyaksikan pengukuran dan pencatatan tumpeng.

Chef I Made Shandy menjelaskan, nasi tumpeng ini memiliki tinggi 2,08 meter, dengan berat berat total 1.400 kg. Terdiri 17 macam lauk pauk, delapan tingkat tumpeng, dan ada 45 tumpeng kecil yang mengelilingi tumpeng utama sebagai representasi hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Di tengah tumpeng dipasang logo Garuda sebagai simbol bangsa Indonesia, dan di atas setiap pucuk tumpeng ditaruh bendera merah putih.

"Tumpeng ini dimasak tujuh koki dan empat pembantu koki. 17 macam lauk itu merupakan hasil bumi kita, di antaranya tekor balado, tempe orek, beef rendang, pepes ikan dori, urap sayur, perkedel kentang, ayam goreng, sambal goreng kentang, hingga irisan telor dadar," kata Made, sebagaimana dilaporkan wartawan Republika, Erik Purnama Putra dari Milan, Italia pada Senin (17/8).

Paviliun Indonesia mengangkat 'Stage of the World' sebagai tema, untuk menunjukkan kepada dunia mengenai potensi besar yang dimiliki Indonesia, di mana mencakup kekayaan laut, komoditas rempah-rempah, keistimewaan kuliner, dan kostum tradisional.

"Ini adalah bhakti kepada negara. Ini sulit buatnya, tapi karena sudah dipersiapkan jadi bisa mudah kalau direncanakan," kata Made. Usai pencatatan, nantinya nasi tumpeng dan lauk pauknya akan dibagikan kepada pengunjung secara gratis.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak sangat yakin, pengunjung akan membludak ketika digelar serangkaian upacara untuk memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus. Apalagi, selain pemecahan rekor GWR dan Museum Rekor Indonesia (Muri) tentang tumpeng, pada malam hari juga akan digelar festival budaya dengan bintang tamu pemain biola Iskandar Widjaja, pelukis pasir Fauzan Ja'far, dan penari Inadance.

"Saya berterima kasih kepada pihak swasta yang mendukung penuh acara ini. Ini acara luar biasa," kata Nus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement