Ahad 16 Aug 2015 20:42 WIB

Paviliun Indonesia Siap Pecahkan Rekor Nasi Tumpeng Tertinggi di Dunia

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung dari berbagai negara memadati Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015 di Milan, Italia pada Sabtu (15/8).
Foto: Republika/Erik PP
Pengunjung dari berbagai negara memadati Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015 di Milan, Italia pada Sabtu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Peringatan HUT RI ke-70, diperingati secara meriah di Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015. Selama tiga hari, mulai 15, 16, dan 17 Agustus dihelat berbagai lomba dan pertunjukan budaya tradisional Indonesia. Acara utama tentu saja pada Senin (17/8), dimana digelar upacara bendera merah putih untuk pertama kalinya di Kota Milan, Italia, selama 20 tahun terakhir.

Direktur Paviliun Indonesia Budiman menjelaskan, panitia menyelenggarakan berbagai acara lain untuk semakin menyemarakkan perayaan kemerdekaan Indonesia. Di antaranya proses pemecahan rekor dunia nasi tumpeng tertinggi yang pernah dibuat. Menurut Budiman, Duta Besar RI untuk Italia August Parengkuan akan menjadi saksi mata penyerahan rekor nasi tumpeng setinggi 2,08 meter dengan berat 1.400 kilogram

"Pada tanggal 17 Agustus, Paviliun Indonesia akan mendapat penghargaan dari Guiness World of Record dengan titel 'The Largest Tumpeng' dan mendatangkan langsung juri utuk menyaksikan dari proses pengukuran dan pencatatan tumpeng," katanya, seperti dilaporkan wartawan Republika, Erik Purnama Putra dari Milan, Ahad (16/8).

Tidak hanya itu, lanjut dia, nasi tumpeng tersebut juga akan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan label 'Tumpeng Terbesar Dibuat di Luar Negeri'. Rencananya, piagam tersebut akan ditujukan kepada Bogor Cafe-Desa Restaurant, Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN), Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan Artha Graha Peduli.

Kepala juru masak nasi tumpeng, I Made Sandi menjelaskan, pembuatan nasi tumpeng akan memakai filosofi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Karena itu, pihaknya akan menyediakan 17 jenis makanan pelengkap, delapan tingkat tumpeng, dan 45 tumpeng kecil yang ditaruh di sekeliling tumpeng utama.  "Ini untuk melambangkan hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 bulan Agustus tahun 1945," kata Made.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement