REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Terdapat patung badak Jawa yang menjadi ikon di Paviliun Indonesia dalam ajang Milan Expo 2015 di Milan, Italia. Ternyata, patung badak bercula satu tersebut tidak sekadar menjadi hiasan semata selama jalannya expo mulai awal Mei hingga Oktober mendatang. Usai expo, patung badak Jawa tersebut ternyata akan dihibahkan ke pemerintahan Vatikan di Roma.
Ketua Paviliun Indonesia Benardi Dharmawan menjelaskan, ada alasan tersendiri mengapa badak Jawa (Javan rhino) yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon tersebut dipilih menjadi ikon Indonesia. Pasalnya, keberadaan badak Jawa yang populasinya terancam punah ternyata sanggup mengundang perhatian masyarakat dunia.
Seperti dilaporkan wartawan Republika, Erik Purnama Putra, dari Milan, Italia, selama pelaksanaan Milan Expo 2015, badak Jawa tersebut ditempatkan di samping pintu masuk. Sehingga, keberadaannya langsung menarik perhatian ribuan pengunjung paviliun dari berbagai mancanegara.
"Badak Jawa sangat tepat dijadikan ikon Indonesia," katanya kepada Republika, Sabtu (15/8). Hal itu terbukti dengan banyaknya pengunjung yang berfoto dengan patung badak Jawa sebelum mengelilingi Paviliun Indonesia.
Benardi menyatakan, usai pelaksanaan expo, pihaknya berencana menyerahkan patung badak bercula satu itu kepada pihak Vatikan.
Selain memiliki misi pelestarian ekosistem yang terancam punah, hal itu ternyata ada kaitannya dengan sejarah lampau ketika Indonesia masih bernama Nusantara.
Alkisah, kata Benardi, Paus ketika itu sangat menggemari binatang eksotik di seluruh dunia. Ketika mengetahui adanya badak Jawa, seketika binatang tersebut dikirim dari Nusantara ke Vatikan. Sayangnya, dalam perjalanan, perahu yang mengangkut badak tenggelam di laut dekat Venesia.
Sejarah itu yang menjadikan panitia Paviliun Indonesia dengan rela hati ingin menghibahkan patung badak Jawa untuk Paus Fransiskus sebagai simbol persahabatan kedua negara.
"Ini masih akan terus kita koordinasikan. Di sini ada Paviliun Vatikan, kita komunikasikan lagi. Nanti kita serahkan patung badak Jawa ini," katanya.
Pendiri Artha Graha Peduli, Tomy Winata, selaku salah satu sponsor Paviliun Indonesia menjelaskan, patung badak tersebut dijadwalkan akan diberikan kepada Paus di Vatikan saat penyelenggaraan Milan Expo 2015 berakhir. Dia ingin, pemberian patung badak Jawa itu bisa semakin mengeratkan hubungan baik antara Indonesia dan Vatikan.
"Badak Jawa ini akan diserahkan karena berkaitan erat dengan sejarah Indonesia ketika masih zaman kerajaan dengan Paus Takhta Suci Vatikan," kata Tomy.
Ajang Milan Expo 2015 yang mengangkat tema 'Feeding the Planet, Energy for Life' ini digelar di kawasan Rho, sekitar 30 menit dari pusat Kota Milan dan menempati areal seluas 110 hektare.
Pameran negara terbesar di dunia itu berlangsung dari 1 Mei sampai 31 Oktober 2015. Paviliun Indonesia mengangkat konsep Stage of The World untuk menunjukkan kepada dunia tentang potensi besar Tanah Air.
Paviliun Indonesia berdiri di area seluas 1.175 meter persegi dengan luas bangunan 650 meter persegi. Setiap pengunjung yang ingin menjelajahi paviliun akan langsung disambut dengan ikon badak Jawa bercula satu yang berada di samping pintu masuk.
Pembuatan badak yang hidup di Ujung Kulon, Jawa Barat tersebut memiliki pesan kuat untuk disampaikan kepada masyarakat dunia. Berbahan perunggu seberat 500 kilogram, badak Jawa dipilih karena saat ini ekosistem tersebut terancam habitatnya.