Selasa 04 Aug 2015 15:35 WIB

Gojek tak Bisa Lagi Layani Jasa Antar Binatang, Mengapa?

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Gojek. Ilustrasi
Gojek. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Siapa yang tak kenal Gojek? Aplikasi berbasis android dan IOS tersebut hampir dimiliki seluruh masyarakat di kota besar. Tidak hanya melayani jasa antar penumpang. Gojek juga menerima kurir mengantar barang.

Sebelumnya, Gojek melayani jasa antar barang berupa binatang. Misalnya, penjual atau distributor hewan peliharaan kesulitan menjangkau pelanggannya. Dengan Gojek, mereka bisa melakukan transaksi jual beli tanpa harus bertatap muka. Ojek online ini yang akan mengantar hewan pesanan pelanggan.

"Tapi sejak akhir tahun lalu jasa ini kami tolak," kata Founder Gojek Nadiem Makarim, ditemui ROL dalam acara Pekan Kreatif di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Selasa (4/8). Nadiem menyarankan, untuk jasa antar transksi pembelian hewan peliharaan bisa menggunakan kurir angkut lainnya.

Penolakan jasa antar hewan diberhentikan bukan tanpa alasan. Akhir tahun lalu, seorang pengendara Gojek menerima pesanan mengantar hewan peliharaan. Ternyata isi di dalam kotak tersebut adalah ular phyton dengan panjang sekitar 5 meter. Biker Gojek tak bisa menolak karena sudah menyanggupi permintaan tersebut.

"Selesai antar barang biker itu langsung mengadu ke kami, ternyata dia ketakutan," jelas Nadiem. Kejadian tersebut akhirnya membuat Nadiem membuat kebijakan baru dengan tidak menerima order jasa pengantaran hewan.

Gojek juga memberikan hak kepada pengendaranya untuk menolak pesanan konsumen. Pengendara bisa bertanya terlebih dahulu barang yang akan diantar. Apabila barangnya tidak memadai untuk diantar, abang gojek boleh menolak. Kemudian, bila konsumen menolak membuka bungkusan barang dan tidak memberikan informasi, pengendara juga boleh menolak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement