REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pesohor televisi, yang pernah dinobatkan sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia, Oprah Winfrey, akan menggelar lawatan di lima kota besar di Australia pada Desember, kata laman Perth Today (19/7).
Kunjungan pertama Oprah ke Australia terjadi pada 2010, dengan sekitar 300 pendukung fanatik turut bersamanya. Dalam lima tahun belakangan, Oprah sibuk membuat film, melawat ke Amerika Utara, menerbitkan buku laris, dan membangun jaringan media berlabel namanya.
"Saya pernah bilang bahwa saya ingin kembali mengunjungi Australia," kata perempuan berkulit hitam tersebut.
"Terakhir saya ke Australia, saya tidak mempunyai kesempatan untuk benar-benar menikmati karena saya dikelilingi 320 orang lainnya, sekitar 20 orang kru berkamera, dan daftar acaranya demikian panjang," tambah dia. Menurut Oprah, tur akan dimulai di Melbourne pada 2 Desember, lalu Adelaide 4 Desember, Perth 7 Desember, Brisbane 10 Desember, dan diakhiri di Sydney 12 Desember.
Pertunjukan di kota besar Australia itu, yang akan diikuti sekitar 15.000, akan menyajikan 90 menit audiensi dengan format yang disebut Oprah sebagai "salah satu pertemuan paling intim yang pernah saya alami".
"Berada di panggung dengan 15.000 orang penonton, 20.000 orang penonton, mungkin terkesan mustahil untuk personal, tapi bagi saya dan mereka yang datang pasti bisa merasakannya personal," kata dia tentang tur yang telah sukses digelar di Kanada dan Amerika Serikat.
"Saya melihatnya sebagai berbicara kepada para individu di lokasi tur--saya berbicara seperti saya berbicara kepada Anda," katanya.
Oprah Winfrey adalah salah satu perempuan yang paling sukses di dunia, dengan menjadi bilioner kulit hitam pertama di Amerika Serikat, ia memiliki koneksi yang sangat luas, mulai dari Presiden Barack Obama hingga Kim Kardashian.
Ia bisa menciptakan apa yang disebut dengan "Oprah effect" karena buku atau merek yang dia promosikan selalu "meledak" penjualannya. Dalam turnya tahun 2010--yang disiarkan sebanyak 4 epidose ke 70 juta penonton di Amerika Serikat--dipercaya telah menghasilkan pemesanan tiket senilai 20 juta dolar.
Lawatan pada 2010 adalah bagian dari musim terakhir acara wawancara Oprah yang telah berlangsung selama 25 tahun, demikian laman Perth Today.