REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Organda membagikan sejumlah tips agar mudik menggunakan jalur udara, khususnya bus, menjadi aman dan nyaman.
Semakin dekatnya Hari Raya Idul Fitri, membuat masyarakat berbondong-bondong melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing. Berbagai mode transportasi pun diserbu para pemudik, demi bisa menikmati Lebaran bersama sanak keluarga. Mulai dari kendaraaan pribadi seperti mobil dan motor, hingga kendaraan umum seperti pesawat, kapal laut, kereta dan bus, menandakan begitu besar minat masyarakat untuk berlebaran di kampung halaman.
Salah satu mode transportasi yang memang menyedot paling banyak pemudik, adalah transportasi darat, baik itu kereta api, bus ataupun kendaraan pribadi. Semakin banyaknya akses yang bisa ditempuh, menuju kampung halaman juga menjadi salah satu alasan, yang menyebabkan para pemudik atau calon penumpang, memilih untuk menggunakan mode transportasi darat, tidak terkecuali apakah itu kendaraan umum atau pribadi.
Untuk bisa mendapatkan perjalanan yang aman serta nyaman, Ketua Dewan Pengurus Pusat Organisasi Angkutan Darat, Andrianto Djokosoetono, membagikan sejumlah tips yang bisa diterapkan oleh pemudik atau calon penumpang. Pertama-tama, ia menekankan kepada para pemudik yang hendak mudik menggunakan kendaraan pribadi ataupun umum, untuk teliti melakukan pengecekan terhadap jadwal.
Jadwal yang dimaksud sendiri memiliki dua makna, yang mana, untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, mereka wajib menentukan jadwal istirahat karena perjalanan yang sudah dipastikan memakan waktu yang lama dan jarak yang jauh. Membawa supir cadangan diperlukan, khususnya untuk bertukar posisi saat sang supir utama sudah kelelahan, atau memang membutuhkan waktu istirahat baik mata ataupun badan.
Makna yang selanjutnya adalah bagi para pemudik, yang hendak mudik menggunakan kendaraan umum, seperti kereta atau bus antar kota antar provinsi. Teliti memilih dan mengecek jadwal keberangkatan, dirasa Andrianti sebagai langkah paling penting, yang harus dilakukan pemudik atau calon penumpang. Hal itu juga dimaksudkan agar tidak membuat pemudik atau sang calon penumpang, repot karena ketidaktelitian memeriksa jadawal.
“Jadwal diperhatikan, dan karena jalur panjang, jadwal istirahat juga harus diperhatikan,” kata dia.
Selanjutnya, pria yang akrab disapa Andre tersebut juga menyarankan agar para pemudi atau calon penumpang, untuk waspada dengan pemudik lain, khususnya bagi mereka yang akan mudik melakukan kendaraan pribadi. Kewapadaan yang dimaksud khususnya harus dilakukan saat berada diperjalanan, dan memang sedang membawa kendaraan pribadi. Hal dikarenakan semua yang ada diperjalanan, kemungkinan dalam keadaan terburu-buru untuk sampai ke tujuan.
Kemudian, Andre menghimbau kepada para pemudik yang tidak berpengalaman membawa kendaraan jarak jauh dan waktu yang lama, agar naik kendaraan umum saja dibandingkan kendaraan pribadi. Ia juga menyarankan kepada para pemudik yang henda menggunakan transportasi umum, untuk melakukan pemesanan atau pembelian tiket jauh sebelum keberangkatan, agar tidak terburu-buru apalagi kehabisan tiket.
“Waspada sama pemudik lain di jalan, lakukan pembelian tiket juga dari jauh hari,” ujarnya.
Terakhir, Andre meminta kepada para pemudk, baik yang menggunakan kendaraan umum ataupun kendaraan pribadi, untuk tidak membawa barang bawaan yang berlebihan. Ia juga mengakui untuk tahun ini, pemudik yang menggunakan mode transportasi bus, memang dirasakan menurun. Hal itu, menurutnya, dikarenakan sejumlah alasan yang diantaranya adalah banyaknya program mudi gratis dan meningkatnya pengguna angkutan pribadi.