Rabu 08 Jul 2015 08:20 WIB

Makan Secara Emosional Buat Pinggang Tambah Lebar

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Banyak Makan membuat pinggang melebar
Foto: Dailymail
Banyak Makan membuat pinggang melebar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makan merupakan kebutuhan bagi setiap makhluk hidup, termasuk manusia. Terkadang manusia justru menjadikan kebutuhan makan sesuatu yang berlebihan.

Ketika Anda merasa mengalami suatu emosi yang tidak stabil, biasanya melampiaskan pada kegiatan makanan. Memakan dengan cara emosional ini sangat dapat memperluas ukuran pinggang Anda.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Dalam sebuah buku Seven Simple Steps to Stop Emotional Eating: Targeting Your Body by Changing Your Mind, ditulis oleh Sally Baker dan Liz Hogon menguraikan beberapa cara efektif membantu menghentikan memakan sesuatu dengan emosional.

Masalah menurunkan berat badan tidak hanya dibentuk dari cara menghitung kalori makanan dan olahraga. Ketika seseorang mengalami emosi tidak stabil seperti sedih, orang tersebut cenderung tanpa sadar mengabaikan semua alasan untuk mencegah makan berlebihan.

Cara paling mudah menghentikan emosi makan tersebut dengan berpikir bahwa terdapat tombol berhenti pada tubuh. teknik ini efektif untuk menghentikan saat mulai tergoda memakan sesuatu yang tidak perlu.

Teknik ini membuat orang berpikir maju setelah mengonsumsi makanan tersebut. Jika orang tersebut tetap ingin memakan sesuatu dengan berlebihan, pikirkan bahwa beberapa waktu berikutnya akan ada penyesalan karena melakukan hal yang seharusnya bisa dihentikan.

Tapi bagaimana jika memang seharusnya itu sebuah tanda lapar? Ada cara mudah membedakan kelaparan dan keinginan makan dengan emosional, dilansir dari Dailymail, Rabu (8/7).

Jika makanan yang diinginkan berada di seputar jenis gula dan makanan manis lainnya, kemungkinan besar itu merupakan kebutuhan emosional. Cara lainnya yang lebih efektif dengan meminum segelas air. Bila masih merasakan lapar setelah 15 menit berikutnya, itu menunjukan bahwa memang perut membutuhkan makanan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement