REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis ternama Indonesia Helvy Tiana Rosa tengah menggarap film "Ketika Mas Gagah Pergi", yaitu sebuah film yang diadaptasi dari salah satu novel terbaiknya berjudul sama.
Berbeda dengan penggarapan film pada umumnya, Helvy yang bertindak sebagai produser tidak menggandeng rumah produksi ternama. Ia mengumpulkan dana dari berbagai elemen masyarakat melalui skema yang dikenal dengan nama "Crowdfunding".
Metode ini sebelumnya banyak dilakukan banyak pembuat film dunia. Biasanya mereka melakukan crowdfunding agar bisa membuat film sesuai dengan visi yang mereka inginkan. Di Indonesia, metode ini pernah dilakukan Mira Lesmana dan Riri Riza untuk film "Atambua 39 Derajat" juga "Demi Ucok".
"Kita kumpulkan dana melalui berbagai elemen, dan untuk dana ini kita juga buat Patungan Bikin Film, jadi siapa aja yang ingin mendukung bisa menyumbang,” kata Helvy saat bertandang ke redaksi Republika, Jumat (3/7).
Helvy menceritakan, "Ketika Mas Gagah Pergi" bermula dari satu cerpen yang terbit di tahun 1993. Karena banyak peminat, tulisan tersebut kemudian dikembangkan dan dimuat di majalah Annida.
Pada 1997 salah satu karya terbaiknya ini juga diterbitkan dalam sebuah novel yang terjual sebanyak 10.000 eksemplar bahkan sebelum bukunya selesai dicetak. Bahkan pada 2015 ini, novel "Ketika Mas Gagah Pergi" sudah dicetak ulang hingga 39 kali dengan hitungan satu kali cetak ulang sebanyak 1 juta eksemplar.
Helvy mengatakan, cerita "Ketika Mas Gagah Pergi" ini merupakan sebuah cerita religi yang kuat dengan nuansa kasih sayang dan kepedulian.
Meski tidak disokong dengan pendanaan yang kuat, Helvy berharap film ini dapat meraih minat penonton Indonesia dari lintas latar belakang. Sehingga menjadi role model bagi remaja dan anak muda Indonesia.
“Kita maunya ini jadi sebuah happening, jadi tidak hanya ditonton oleh hijabers, tapi juga anak-anak alay, anak punk,” ujar Helvy.
"Ketika Mas Gagah Pergi" akan mulai produksi bulan Oktober 2015 dan tayang pada Januari 2016.