Senin 08 Jun 2015 00:36 WIB

Ivan Gunawan: Jangan Sampai Motif Tenun Dicetak

Ivan Gunawan
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ivan Gunawan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Desainer ternama Ivan Gunawan mengingatkan agar motif tenun kain tradisional Indonesia jangan sampai diproduksi dengan cara dicetak.

"Jangan sampai motif tenun itu dicetak, karena kalau motif tenun itu dicetak pada akhirnya para pengrajin akan makin ditinggalkan, karena mencetak harganya lebih murah," kata Ivan di Makassar, belum lama ini.

Ivan mengaku merasa sedih ketika melihat motif-motif tenun tradisional seperti songket diproduksi dengan mesin pencetak.

"Songket itu dibuat bisa hingga berbulan-bulan dengan harga yang cukup mahal, kalau dicetak orang bisa beli murah, pada akhirnya orang tidak berminat membeli tenun," ujarnya.

Ia menilai kain-kain tenun tradisional Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Kualitas kain hasil tenun saat ini, kata dia, sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

"Kalau dulu saya suka takut pake tenun karena takut luntur, kena cipratan air sedikit saja langsung pulau-pulau. Tetapi sekarang bahannya sudah oke banget," terangnya.

Sementara untuk memastikan kenyamanan pemakai busana, Ivan mengatakan ia melapisi busana yang ia rancang dengan puring yang terbuat dari katun. "Kalau bahan tenunkan tidak menyerap keringat, makanya untuk koleksi ini saya melapisi tenun dengan puring katun sehingga sangat nyaman untuk dipakai dalam keseharian," terangnya.

Ivan menjadi salah satu dari sepuluh desainer nasional yang menampilkan karyanya dalam "Beautiful Celebes Fashion Week 2015". Ia menggunakan tenun Sengkang, Sulawesi Selatan untuk membuat koleksi bergaya modern dan santai yang bertema Samalona.

"Celebes Fashion Week" diselenggarakan dalam rangkaian Pameran fashion Female on the Move (Femme) 2015 yang berlangsung 3-7 Juni di Makassar. Dalam gelaran ini, para desainer menciptakan karya mereka dengan bahan dasar kain tenun sutera tradisional Sulawesi Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement