Kamis 04 Jun 2015 22:39 WIB

Pertama Kalinya, Ada Pameran Barang Bukti Kejahatan di London

Rep: C38/ Red: Winda Destiana Putri
Museum Kejahatan
Foto: Foxnews
Museum Kejahatan

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Barang bukti dari berbagai kasus kejahatan paling terkenal dan mengerikan di London, termasuk kasus Jack The Ripper, akan ditampilkan kepada publik untuk pertama kalinya tahun ini.

"Pameran tentang kejahatan di London tidak akan lengkap tanpa barang bukti dari kasus Jack the Ripper. Setiap kasus melibatkan orang-orang dan kehidupan riil," ujar polisi London, Asisten Komisaris Martin Hewitt, dilansir dari Reuters, Kamis (4/6).

Barang bukti itu berasal dari Crime Museum, Scotland Yard, yang kadang-kadang juga dikenal sebagai ‘Dark’ atau ‘Black Museum’.

Sejumlah barang bukti dipamerkan, mulai dari death mask (topeng kematian) dan unexploded bom yang ditanam oleh nasionalis India di stasiun kereta Paddington tahun 1884, sampai sampanye dan botol wine dari tempat persembunyian geng 1963 Great Tarin Robbery.

Museum Kejahatan didirikan tahun 1875 sebagai sarana pendidikan para detektif. Museum itu hanya dibuka bagi para pejabat polisi dan sesekali tamu khusus seperti Raja George V, ilusionis Harry Houdini, dan penulis Sherlock Holmes Arthur Conan Doyle.

Tapi, dari Oktober 2015, sekitar 600 obyek akan ditampilkan dalam pameran enam bulan di Museum London. Pengunjung bisa melihat pistol yang digunakan dalam upaya pembunuhan terhadap Ratu Victoria tahun 1840, sampai sarung tangan yang digunakan oleh pembunuh berantai John Haigh, yang memasukkan korbannya ke bak asam sulfat.

Tidak semua koleksi museum akan dipajang untuk publik. Sejumlah barang bukti tidak disertakan karena masih dalam proses penyelidikan polisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement