REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Toyota Housing membangun 114 rumah buatan Toyota Housing di Sakura Regency 3 di Jatimulya, Bekasi, Jawa Barat. Presiden Toyota Housing Indonesia Akihiro Hara menjamin rumah buatannya tahan gempa dan anti bocor.
"Kami memberikan garansi anti gempa dan anti bocor untuk rumah ini selama dua tahun. Ketika gempa terjadi di Jepang, rumah-rumah buatan kami banyak yang berada di daerah pusat gempa namun tak ada satupun rumah yang roboh dan rusak saat terjadi gempa," kata Hara di Bekasi, Kamis, (4/6).
Menurutnya, rumah buatan Toyota Housing tidak akan rusak baik terhadap gempa horisontal maupun vertikal. "Kami yakin rumah ini mampu menahan gempa, bahkan seperti gempa di Aceh dulu," ujar Hara.
Dulu juga pernah terjadi gempa di Kobe dan Nagoya. Namun rumah Toyota Housing juga tak ada yang roboh. Rumah ini cocok untuk diaplikasikan di Indonesia karena Indonesia juga sering mengalami gempa. Selain tahan gempa, ujar dia, rumah ini juga tahan bocor. Sebab ada lapisan ganda pada atap dan dinding bagian luar untuk mencegah kebocoran.
Suhu di dalam rumah juga bisa dikontrol serta tidak terpengaruh oleh suhu di luar rumah. Rumah ini juga cocok untuk tiga sampai empat anak sehingga tak perlu direnovasi jika anggota keluarga bertambah karena ada anak lagi.
Jika biasanya pembangunan rumah membutuhkan waktu delapan hingga 12 bulan, Akihiro mengatakan rumah buatan Toyota Housing bisa kelar dibangun dalam waktu tiga sampai empat bulan. Ia juga berharap rumah buatan Toyota Housing nyaman ditinggali orang Indonesia. Sebab pembuatannya dibuat sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia.
Pihaknya memilih Indonesia untuk meluncurkan proyek yang pertama karena masyarakat Indonesia sangat familiar dengan Toyota. Sebab Toyota sudah dari dulu masuk ke Indonesia. Indonesia, terang Hara, merupakan negara pertama pembuatan Toyota Housing selain di Jepang. "Kami belum pernah membuat Toyota Housing di luar negeri selain di sini," terangnya.