REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Amerika pernah mengalami Government Shutdown, artinya ada jeda sejenak untuk ’tutup’ selagi tarik ulur anggaran keuangan antara Pemerintah dan DPR-nya Amerika.
Jika level negara saja bisa mengalami penghentian sementara, apakah tidak akan terjadi pada level keluarga?
Bukan berarti ketika terjadi Government Shutdown pemerintah Amerika lumpuh total, mungkin iya untuk sektor-sektor yang dianggap non strategis, tetapi sektor-sektor strategis tetap harus jalan. Dalam konteks keuangan keluarga, ketika kita melakukan Financial Shutdown atau Emergency Shutdown tidak berarti kita berhenti makan dan beraktivitas, tetapi mencoba untuk Stop and Think (Berhenti dan Berfikir) sejenak akan kondisi keuangan dan tujuan keuangan masa depan kita.
Sebentar lagi bulan Ramadhan akan tiba, untuk umat Islam ini adalah momentum untuk melakukan Financial Shutdown alias penghentian sementara keuangan kita untuk berubah total atau mengubah sebagian rencana dan mimpi keuangan keluarga karena adanya kendala di tengah perjalanan.
Ada tiga langkah sederhana yang bisa kita lakukan ketika memutuskan untuk Financial Shutdown :
1. Perbaiki pengeluaran
Ada dua pilihan ketika Anda ingin melakukan Financial Shutdown sekarang atau nanti waktu di bulan Ramadhan. Saat ini berarti Anda butuh waktu satu pekan untuk menghentikan semua aktivitas keuangan Anda dengan kembali memperbaiki pengeluaran bulanan dan mengurangi konsumsi. Coba hitung kembali apakah pengeluaran bulanan Anda memang sudah ideal ataukah masih bisa dikurangi demi menjamin keberlangsungan keuangan Anda di masa depan.
Jika di bulan Ramadhan, berarti sembari Anda beribadah khusuk untuk mendapatkan malam lailatul qadar, saatnya menyusun kembali pengeluaran dan pemasukan Anda serta mencari alternatif pemasukan dari kompetensi Anda yang lain.
2. Ubah gaya keuangan dari menabung ke investasi
Jika hari ini Anda lebih banyak Menyimpan dan Menabung uang Anda, segera ubah gaya keuangan Anda dengan investasi. Apa itu investasi? Investasi adalah menyisihkan sebagian penghasilan kita untuk masa depan dan BERTUMBUH. Kata kuncinya adalah bertumbuh, artinya harus bisa melewati angka Inflasi Riil 10-12 persen per tahun.
Jika Anda terbiasa meletakkan uang rupiah Anda ke instrumen tabungan dan deposito, maka segera ambil dan beli emas atau meletakkan uang Anda ke instrumen investasi seperti reksadana dan saham. Atau sebaik-baiknya investasi (walau tetap mengandung risiko) yakni bisnis yang bertumbuh yang nantinya Anda bisa menghasilkan passive income.
3. Menyesuaikan peta keuangan
Ketika Anda punya mimpi keuangan jangka panjang dan harus dieksekusi secara jangka menengah dan pendek, berarti Anda harus mengubah arah dari peta keuangan Anda. Dengan apa? Dengan meninjau ulang pos-pos rutin setiap tahun.
Misalkan, untuk bulan Ramadhan yang rutin mengunjungi Anda setiap tahun, apakah tidak sebaiknya dana untuk bulan Ramadhan di ambil dari THR tahun sebelumnya, sehingga ketika bulan Ramadhan tiba, Anda bisa mempersiapkan menu-menu di bulan Ramadhan dengan maksimal, tanpa terbebani dengan naiknya harga barang-barang kebutuhan secara signifikan ketika menjelang bulan Ramadhan dan Syawal.
Jika kebiasaan ini bisa Anda pupuk secara konsisten, maka persoalan naiknya harga barang di awal bulan Ramadhan dan Syawal akan bisa teratasi dengan sendirinya. Jika kebutuhan rutin tahunan bisa Anda ubah polanya, maka untuk mimpi keuangan jangka panjang, bisa Anda sesuaikan.
Selamat melakukan Financial Shutdown keluarga demi menuju keluarga yang sejahtera fisik, spiritual dan keuangan keluarga Anda!
Kolom ini diasuh oleh WealthFlow 19 Technology Inc.,Motivation, Financial & Business Advisory (Lembaga Motivasi dan Perencana Keuangan Independen berbasis Sosial-Spiritual Komunitas). Pertanyaan kirim ke email : [email protected] SMS 0815 1999 4916.
twitter.com/h4r1soulputra
www.p3kcheckup.com