REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ajang penghargaan bagi insan film tanah air Indonesia Movie Awards 2015 (IMA) akan kembali digelar. Ajang ini telah memasuki tahun ke sembilan.
"Indonesia Movie Awards 2015 ini akan menjadi perhelatan pemberian penghargaan yang tidak akan terlupakan," ujar Kanti Mirdiati selaku Managing Director RCTI dalam jumpa pers IMA 2015 beberapa waktu lalu di Jakarta.
Mengusung tema "9OLDEN AGE", IMA 2015 menghadirkan sejumlah dewan juri dari kalangan perfilman. Seperti Jujur Prananto, Benni Setiawan, Mathias Muchus, Aditya Gumay dan Marcella Zalianty.
Menurut Programing & Production Director RCTI, Dini Putri, dalam IMA sangat diutamakan obyektifitas.
"Sebelum penjurian dilakukan, kami dari RCTI memastikan Juri-juri yang dipilih adalah juri-juri kompeten dan dapat memilih secara obyektif. Siapapun yang menjadi dewan juri, bagi kami yang terpenting adalah obyektifitas," kata dia.
Mathias Muchus, salah satu juri IMA, mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan secara obyektif. Bahkan saat ada film dimana ikut berperan didalamnya, ia tidak diizinkan memberi vote.
"Saat ada film yang dimana saya ikut berperan sedang dibahas, saya harus keluar dari ruangan tersebut," ungkap Mathias Muchus.
Hal yang sama diutarakan Marcella Zalianty. Dia mengungkapkan juri yang terlibat dalam film yang hendak dinilai, tidak diizinkan untuk ikut memberikan suara.
"Diantara juri-juri masih ada juga yang aktif di dalam film, disini dimana ada satu film yang salah satu diantara kita terlibat, maka juri tersebut tidak diizinkan untuk Vote," ungkapnya.
"Kita diberikan kesempatan untuk menilai secara terbuka, secara jujur, kita melihat murni dari kualitasnya," tambahnya.
Indonesia Movie Awards 2015 akan digelar pada 18 Mei 2015 di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
