Rabu 13 May 2015 08:44 WIB

Melirik Investasi Properti di Australia

Rep: c05/ Red: Dwi Murdaningsih
investasi properti (ilustrasi)
Foto: Arabianindustry
investasi properti (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Developer berbasis di Australia, Crown Group "menggoda" masyarakat Indonesia untuk berinvestasi properti di negara itu. Crown Group meluncurkan produk terbaru mereka Crown Ashfield.

Head of Crown Asia, Michael Ginarto menyatakan Crown Ashfield merupakan menara hunian bergaya resor terletak di kawasan barat Sidney. Tepatnya berjarak sembilan kilometer dari CBD Sydney, enam kilometer dari University of Sydney, dan 10 kilometer dari Bandara Sydney. "Tempatnya strategis sekali. Sebab dekat dengan akses transportasi dan juga tempat publik," ujarnya, Selasa (12/4).

Michael menyebutkan dalam kurun waktu lima tahun saja, harga properti di Sydney bergerak naik sebesar 72,2 persen. Fakta ini, urainya, membuat konsumen mendapat keuntungan besar jika membeli produk Crown Ashfield. Apalagi bagi mereka yang tertarik berinvestasi di sektor properti.

Michael menjelaskan sejauh ini banyak masyarakat Indonesia membeli properti di sana untuk disewakan lagi. Ada juga yang membeli properti untuk menunjang anaknya yang bersekolah di sana. "Kalau untuk disewakan pertahunnya sekitar 50 ribu dollar Australia," ujarnya.

Dia menyebutkan harga per unit yang dijual saat ini sekitar 1 juta dollar Australia (Rp 10 miliar). Adapun untuk mekanisme pembayaran yakni uang muka sebesar 10 persen. "Enaknya pelunasan sisanya bisa dilakukan setelah unit selesai dibangun. Ditambah bank setempat bisa memberi pinjaman dengan cicilan yang fleksibel," kata dia.

Crown Ashfield ini, kata Michael, terdiri dari 79 unit yang akan dijual. Untuk target penjualan, 50 persen diperuntukkan bagi orang asing dan 50 persen untuk warga Australia. Khusus untuk Indonesia dia mentargetkan penjualan sebanyak 15 unit.

Launching penjualan produk Crown Ashfield rencananya akan dihelat 23 Mei 2015 mendatang. Untuk launching rencana  digelar serempak di empat kota yakni Jakarta, Singapura, Surabaya, dan Sydney. Saat ini proyek senilai 88 juta dollar Australia sedang dalam proses pengerjaan. Targetnya di pertengahan 2016 proses pembangunan akan selesai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement