REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Tarian soya-soya yang melibatkan ribuan pelajar SD dan sekolah sederajat di seluruh Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) pada Ahad memecahkan rekor MURI sebagai tarian terpanjang yang mencapai 42 Km.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman mengatakan, selain memecahkan rekor MURI sebagai tarian terpanjang yang diikuti 6.500 penari, tarian soya-soya kololi kie yang diselenggarakan untuk memeriahkan HUT ke-16 Pemkot Ternate ini merupakan ajang partisipasi masyarakat dalam membangun budaya kota.
"Di dalamnya terdapat ribuan peserta yang berasal dari kalangan masyarakat, sehingga ini merupakan salah satu bentuk mempertahankan adat dan budaya yang telah dibangun oleh leluhur," katanya.
Burhan menjelaskan, tarian soya-soya kololi kie ini juga digelar untuk memberikan motivasi masyarakat untuk selalu hidup dalam keterpaduan dengan pemerintah dalam melaksanakan berbagai program-program pembangunan.
Pergelaran ini, kata dia, juga menunjukkan pemerintah kota tetap menghormati dan melestarikan adat dan budaya daerah ini.
"Untuk nilai yang dimaknai oleh masyarakat adalah kebersamaan dari seluruh lapisan masyarakat, karena penyelenggaraan tarian soya-soya ini melibatkan seluruh komponen yang ada di Kota Ternate," katanya.
Burhan menambahkan, pembangunan Kota Ternate hanya bisa berhasil bila masyarakat dan pemerintah maupun pihak swasta bergandeng tangan untuk secara bersama melaksanakan berbagai program kebijakan yang pro kepada rakyat.
Ditanya alasan menggelar tarian soya-soya dalam kegiatan HUT tahun ini, Burhan menyatakan tarian itu merupakan perwujudan semangat segenap warga masyarakat untuk membangun Kota Ternate.
"Melalui soya-soya ini kita semua harus memiliki keinginan yang sama untuk membangun Ternate sebagai kota yang betul-betul berbudaya, agamis, mandiri, berkeadilan dan berwawasan," katanya.