REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Swargaloka Art and Culture Foundation menggelar pementasan bertajuk Opera TIM (Taman Ismail Marzuki). Pementasan ini akan digelar pada Sabtu, 9 Mei 2015 mendatang di Graha Bhakti Budaya-Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Sudibyo JS selaku sutradara mengatakan, pementasan ini akan menjadi refleksi atas kekisruhan sistem pengelolaan Taman Ismail Marzuki yang selama ini berfungsi sebagai pusat pengembangan seni dan kebudayaan.
Selama puluhan TIM dikelola Pusat Kesenian Jakarta (PKJ-TIM). Namun Peraturan Gubernur DKI Jakarta, Nomor 109 Tahun 2014 mengubah PKJ-TIM menjadi Unit Pengelola (UP) yang secara teknis di bawah Dinas Pariwsata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
“Persoalan pengelolaan PKJ-TIM bukan saja menyangkut kemampuan teknis pengelolaan belaka. Tetapi terkait juga dengan masalah strategi kebudayaan, ideologi, kuratorium, program acara, ruang kreatif, kepercayaan stakeholder, dan berbagai dampak yang ditimbulkan,” kata Sudibyo dalam keteranganya kepada Republika Online, Rabu (8/4).
Lebih lanjut sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini mengatakan, Opera TIM merupakan respons para seniman untuk menjembatani kesenjangan pemikiran dan proses pelaksanaan pengelolaan TIM di lapangan.
"Opera ini akan dikemas dengan gaya komedi segar, santai, cerdas, dan menghibur," kata dia.
"Opera TIM" didukung para aktor dan aktris dedikatif dari berbagai komunitas film dan teater serta mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Naskah ditulis Sudibyo JS dan Hendra G. Lukito. Sementara artistik dipercayakan kepada Ade Yoyo dan musik digarap Anto Genggong.
Sementara Suryandoro selaku pendiri Swargaloka Art and Culture Foundation mengatakan, pemilihan seni sebagai alat untuk menyuarakan kegelisahan karena karya seni merupakan instrumen bagi perubahan, transformasi, kepedulian, aksi dan keadilan sosial.
“Sebab, melalui media kesenian, makna harkat menjadi citra manusia berbudaya semakin jelas dan nyata. Dan seni harus bisa menjadi bagian dari usaha pendidikan moral yang dapat membangkitkan rasa keadilan,” kata dia.
Nilai-nilai kearifan seni inilah, kata Suryandoro, kemudian dikemas dalam bentuk pementasan bertajuk “Opera TIM” yang akan digelar di Graha Bhakti Budaya – Taman Ismail Marzuki (GBB-TIM), Sabtu 9 Mei 2015 mendatang, pukul 20.00 WIB.