REPUBLIKA.CO.ID, Sapi menghabiskan rata-rata delapan jam sehari untuk merumput. Hewan mamalia besar ini mengonsumsi setidaknya 45 kilogram (kg) pakan sehari. Ini setara dengan satu bak penuh air mandi.
Seekor sapi memiliki empat perut, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Rumen adalah perut terbesar dan berfungsi sebagai ruang fermentasi. Abmosum adalah ruang terakhir dari empat perut sapi.
Tahukah Anda? Sapi menjadi salah satu kontributor utama pemanasan global selain mobil. Kok bisa? Dengan kebiasaan sapi yang suka merumput dan memiliki banyak perut, maka tidak mengherankan jika sapi menjadi kontributor utama lubang di lapisan ozon.
Dilansir dari Did You Know, Senin (6/4), selain CFC, penyebab utama emisi adalah hidrokarbon dari kendaraan bermotor dan sapi. Ya, sapi. Sapi melepaskan sekitar 100 juta ton hidrokarbon per tahun dengan cara melepaskan gas, seperti bersendawa.
Untuk memberikan gambaran tentang berapa banyak sapi mengeluarkan hidrokarbon, maka itu seperti perumpamaan berikut. Jika gas dari 10 ekor sapi bisa dikumpulkan, maka itu menyebabkan efek rumah kaca selama satu tahun. Jadi, akan lebih baik jika sisa pembuangan sapi dimanfaatkan kembali oleh manusia sebagai sumber energi, seperti bahan bakar ketimbang terbuang percuma dan menyebabkan pemanasan global.
Ada juga fakta-fakta unik lainnya tentang sapi. Umur rata-rata sapi adalah tujuh tahun. Namun, jika sapi dibebaskan berkeliaran di alam maka umurnya bisa mencapai 15 tahun. Sapi tertua di dunia yang pernah tercatat adalah Big Bertha yang usianya mencapai 48 tahun pada 1993. Dia juga mencetak rekor dengan melahirkan 39 ekor anak sapi.
Sapi memiliki tinggi tubuh rata-rata 55 inci, namun sapi jenis dexter tingginya rata-rata 36-42 inci. Sapi terkecil di dunia adalah Swallow, sejenis sapi dexter dari New Yorkshire, Inggris. Tingginya hanya 33 inci (84 cm) dari kaki belakangnya. Ada lebih dari satu miliar ekor sapi di dunia dan 200 juta ekor di antaranya ada di India.