Kamis 19 Mar 2015 18:42 WIB

Gunakan GBK, Menpora Panggil Promotor One Direction

Rep: C61/ Red: Indira Rezkisari
One Direction's
Foto: AP
One Direction's

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -  Pro kontra penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk konser One Direction mencuri perhatian Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bahkan Menpora, Imam Nahrawi sampai memanggil Direktur Pengembangan Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPPK GBK), dan promotor konser One Direction, Ismaya Live, di kantor Kemenpora, Kamis (19/3).

Pemanggilan tersebut dilakukan, karena ramainya pro kontra pengunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk konser boyband asal Inggris itu. Konser itu direncanakan berlangsung 25 Maret. Menjadi pembicaraan karena konser tersebut berpotensi membuat Kualifikasi Piala Asia U-23 Grup H tidak bisa terlaksana di stadion terbesar di Indonesia itu.

Dalam pertemuan tersebut, Imam mendapatkan kejelasan terkait prosedur penggunaan SUGBK untuk konser. Selain itu politikus Partai Kebangkita Bangsa (PKB) juga menanyakan jaminan kualitas rumput, usai SUGBK digunakan untuk konser.akbar tersebut. Imam tidak ingin rumput menjadi rusak sehingga tidak bisa digunakan pertandingan Tim Nasional Indonesia yang bakal melakoni kualifikasi Piala Asia U-23.

"Kami sudah jelaskan kepada pak Menteri. Sesuai dengan prosedur penutup lapangan akan langsung dibuka setelah konser berakhir. Selain itu, ketika ditutup, rumput bukannya tidak bernafas karena ada cela. Perkiraan kami, setelah disirami pada hari Kamis (26/3), malamnya sudah bisa dipakai untuk latihan. Kemudian pada hari Jumat (27/3) bisa langsung digunakan untuk pertandingan," tutur, Direktur PPPK GBK, Raja Parlindungan Pane, Kamis (19/3).

 

Raja mengaku, rumput stadion akan tertutup oleh grass cover selama beberapa.  Kegunanaan grass cover sendiri kata Raja, supaya permukaan lapangan tidak rusak saat bongkar muat barang untuk keperluan konser. Sehingga apa yang khawatirkan oleh pihak PSSI tidak terjadi. Bahkan pernah dalam 10 hari rumput stadion tertutup oleh grass cover, dan hasilnya rumput masih tetap bagus.

"Grass cover itu untuk melindungi rumput. Yang kami pakai itu sudah memenuhi strandar internasional, karena itu juga direkomendasikan IOC.Kami kemarin sudah memanggil panitianya, menjelaskan situasinya. Jadi, Rabu (25/3) malam selesai konser langsung dibuka. Pagi bersih, siang dibersihkan semua, termasuk menyiram rumputnya, sehingga malam hari saat lampu dihidupkan sudah bisa digunakan," ujar Raja.

Sementara itu perwakilan Ismaya Live yang turut hadir di Kemenpora, Yudha Perdana mengaku tiap selesai acara langsung melakukan pembongkaran. Karena hal itu terkait kesepakatan dengan vendor.'Kemudian, Yudha juga menegaskan pihaknya sudah memesan SUGBK sekitar satu tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement