Selasa 10 Mar 2015 02:57 WIB

Sang Muazin Rasulullah SAW

Rep: wachidah handasah/ Red: Damanhuri Zuhri
Muhammad (Kaligrafi)
Foto: Wikipedia
Muhammad (Kaligrafi)

REPUBLIKA.CO.ID, -- Aktor Hollywood Will Smith, juga menyambut baik dan mendukung film Bilal. Ia datang ke Dubai untuk bekerja sama dengan para produser film Arab. Jika tak ada aral, film ini akan dirilis pada kuartal akhir 2015.

Sejarah Islam mencatat, Bilal lahir di daerah as-Sarah, pinggiran Kota Makkah sekitar 43 tahun sebelum Hijriyah.

Ayahnya bernama Rabah, sedangkan ibunya bernama Hamamah, budak wanita berkulit hitam yang berasal dari Habasyah (Ethiopia). Karena ibunya itu, sebagian orang kerap mengejeknya dengan sebutan Ibnus Sauda (putra wanita hitam).

Ibunda Bilal adalah hamba sahaya (budak) milik Umayyah bin Khalaf, salah satu tokoh penting kaum kafir Quraisy. Bilal pun menjadi budak keluarga ini hingga akhirnya ia mendengar tentang Islam.

Lalu, ia menemui Rasulullah SAW dan mengikrarkan diri masuk Islam. Bilal yang berpostur tinggi, kurus, berkulit cokelat, dan berambut lebat merupakan salah satu sahabat Rasulullah yang berasal dari kalangan non-Arab.

Dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah karya Syekh Muhammad Sa'id Mursi dipaparkan, Umayyah bin Khalaf pernah menyiksa Bilal dengan cara dijemur di tengah gurun pasir selama beberapa hari.

Di perutnya diikatkan sebuah batu besar dan lehernya diikat dengan tali. Lalu, orang-orang kafir menyuruh anak-anak mereka untuk menyeretnya di antara perbukitan Makkah.

Saat berada dalam siksaan itu, tak ada satu pun yang diminta Bilal kepada para penyiksanya kecuali hanya memohon kepada Allah. Berkali-kali Umayyah bin Khalaf menyiksa dan memintanya agar meninggalkan agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Namun, Bilal tetap teguh pendirian.

Kabar penyiksaan yang begitu kejam itu akhirnya sampai ke telinga Abu Bakar as-Siddiq. Maka, pergilah Abu Bakar menemui Umayyah. Tanpa tawar-menawar, Abu Bakar kemudian menebus Bilal dengan harga sembilan uqiyah emas.

Setelah merdeka, Bilal mengabdikan diri untuk Allah dan Rasul-Nya. Rasulullah pun mengangkatnya menjadi muazin, yang lima kali sehari mengumandangkan azan di seantero Makkah dan Madinah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement