Senin 02 Mar 2015 10:15 WIB

Beginilah Cara Menghentikan Perilaku Buruk Balita

Balita Menangis (ilustrasi)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Balita Menangis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita sering melihat balita berguling di lantai, merengek, atau memukul orangtuanya di tempat umum. Perilaku buruk balita ini tidak hanya membuat malu orangtuanya tapi juga tidak baik bagi masa depan mereka.

Jika Anda mengabaikannya, perilaku buruk itu akan terbawa sampai mereka dewasa. Inilah beberapa perilaku balita yang harus segera dihentikan seperti dikutip dari www.parentsindonesia.com.

Berteriak

Banyak balita berteriak untuk mendapatkan perhatian orangtuanya. Kebiasaan ini harus dihentikan. Katakan pada si kecil bahwa Anda akan hanya mendengarkan jika berbicara dengan volume normal. Hari ini, mungkin anak tersebut berteriak pada Anda, esok hari dia bisa saja berteriak pada tamu atau guru.

Menangis ketika ingin sesuatu

Banyak anak memaksa orangtuanya untuk membeli mainan di toko dengan cara menangis keras. Jika balita Anda menunjukkan perilaku buruk seperti ini, pastikan dia tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Jika Anda menuruti, anak akan mulai menggunakan tangisannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Memukul

Usia balita sudah bisa menyadari bahwa memukul adalah perilaku yang buruk. Setiap kali si kecil memukul Anda atau orang lain, beri dia nasihat. Jika tidak berubah, berikan hukuman yang ringan.

Menyumpahi

Balita merekam kata-kata sangat cepat. Mereka bisa saja belajar kata-kata kasar dari anak-anak lain atau televisi. Jangan tertawa atau diam saja jika anak Anda berbicara menggunakan kata kasar. Dia akan menganggapnya sebagai dorongan dan sering menggunakan kata-kata tersebut. Tegur anak jika dia mulai berkata kasar.

Merusak

Anak mematahkan mainan saat bermain, itu hal biasa. Namun, jika anak Anda memiliki kebiasaan menghancurkan mainan atau benda lain hanya untuk bersenang-senang, Anda tidak boleh membiarkannya. Ajarkan anak untuk menciptakan sesuatu, bukan menghancurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement